Share

Mas janji, gak akan lama.

Penulis: Tetesan air
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Anjas menghentikan tangan Imel, dilepasnya dengan kasar. "Hentikan Imel, kamu harus tau batasanmu. Aku sudah memiliki istri, dan aku tidak akan pernah berkhianat darinya," ucapnya dengan tegas.

"Oke, aku minta."

Imel memungut pakaiannya yang berserakan di atas lantai, sedangkan Anjas bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sempat bersentuhan dengan tubuh polos Imel.

Selama 45 menit pria tampan itu mengguyur tubuh kekarnya di bawah derasnya aliran air shower, bahkan ia tidak melihat Imel pergi.

"Maafkan aku sayang, aku benar-benar khilaf," ucap dalam hati Anjas.

....................

Ting-nong ting-nong, suara dering ponsel membangun Anjas dari tidurnya.

"Zeira," ucapnya setelah melihat nama yang muncul di sana.

*Iya sayang*

*Mas jadi pulang hari ini ?* Suara dari seberang sana.

*Iya sayang, kamu udah kangen ya?*

*Hm.... hati-hati di jalan mas.*

*Iya sayang, i love you muah...* Anjas memutuskan sambungan teleponnya.

Tepat pukul 1 siang, Anjas sudah tiba di Indonesia. I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Aku benar-benar hancur Asep, aku hancur.

    Dua hari telah berlalu, selama dua hari ini Anjas hanya berdiam diri di rumah dan tidak pergi ke kantor. Pria tampan itu selalu setia di ruang kerjanya, bahkan ia sampai tidur di sana.Tentu hal itu membuat Zeira bingung, tetapi ia berusaha menyembunyikannya dari ayah, adik dan putranya.Tok....tok....tok...."Masuk." Suara bariton dari dalam."Mas." Panggil Zeira sambil menjulurkan kepala dari balik pintu.Anjas memutar kepala ke arah datangnya suara, "Iya sayang." Zeira melangkah menghampiri Anjas yang duduk di sofa. Ia duduk tepat di samping pria tampan itu. "Mas, apa yang terjadi?" tanya Zeira dengan lembut.Anjas memutar mata melihat Zeira. "Tidak terjadi apa-apa sayang," ucapnya dengan lembut sambil tersenyum."Kalau tidak terjadi apa-apa! kenapa mas tidak ke kantor? terus, kenapa mas tidur di sini?" Zeira melayangkan beberapa pertanyaan."Kalau aku ada salah, aku minta maaf mas." Lanjutnya.Zeira berpikir, Anjas berubah seperti itu karena ia melakukan kesalahan yang tidak ia

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Aku tidak percaya ini.

    Hujan deras membuat cuaca semakin dingin, sehingga membuat Zeira malas untuk bangun dari tidurnya. Tangan kanannya meraba tempat tidur, seketika matanya terbuka sempurna karena tidak menemukan suaminya di sana.Zeira memutar kepala untuk melihat jam kecil yang terletak di atas meja di samping tempat tidur."Ini baru jam 5, mas Anjas ke mana?" ucap Zeira.Ia bergegas bangkit dari tempat tidur, melangkah menuju kamar mandi. Tetapi Anjas tidak ada di sana, tanpa berpikir panjang Zeira langsung mencarinya ke ruang kerja.Dan benar saja, Anjas sedang duduk di atas kursi, di dekat jendela. Pria tampan itu terlihat kusut, sambil sebatang rokok di terjepit di sela kedua jarinya. Dengan posisi menghadap ke arah luar."Mas." Panggil Zeira dari pintu, dan langsung melangkah menghampiri Anjas.Anjas memutar kepala ke arah datangnya suara, melihat wajah Zeira! Anjas sebenarnya ingin marah. Tetapi pria tanpa itu tiba-tiba mengigat ucapan Asep, sehingga ia berusaha menenangkan dirinya sendiri."Iya

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Kita akan melakukannya sampai pagi, sayang.

    Sudah pukul 12 malam, tetapi Zeira belum juga tidur. Ia sengaja menunggu Anjas pulang, karena ingin memberitahu tentang jenis kelamin anak mereka. Zeira yakin, kalau Anjas pasti sangat bahagia setelah mendengarnya. Karena Anjas menginginkan anak perempuan."Kamu ke mana sih mas? kok belum pulang?" tanya Zeira kepada dirinya sendiri, sambil berusaha menghubungi nomor suaminya."Kakak belum tidur?" terdengar suara Susan dari pintu.Wanita cantik itu baru ke luar dari kamar keponakannya, dan tanpa sengaja melihat pintu kamar Zeira tidak tertutup rapat."Iya San, kakak gak bisa tidur. Mas Anjas belum pulang, ponselnya juga belum bisa dihubungi sampai sekarang.""Ha..." Susan melangkah menghampiri Zeira, "Coba kakak hubungi pak Asep." Lanjutnya."Oh iya, aku gak berpikir ke sana." Zeira berusaha menghubungi nomor Asep, tetapi hasilnya sama. Nomor Asep juga tidak dapat dihubungi.Hal itu membuat Zeira semakin khawatir. Bahkan mereka sudah berencana untuk melaporkannya ke kantor polisi."Ki

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Iya, ada hal penting yang ingin aku katakan.

    Satu malam Zeira tidak bisa tidur, ia hanya duduk di sofa sambil memandangi wajah tampan suaminya. Ingin rasanya memutar waktu agar malam menjadi siang. Zeira sudah tidak sabar lagi untuk menanyakan apa maksud dari ucapan Anjas.Ting-nong, ponsel Anjas yang terletak di atas meja rias, tiba-tiba mengeluarkan suara.Entah mengapa Zeira ingin sekali melihat pesan yang masuk di sana. Padahal biasanya ia tidak pernah ingin tahu tentang apa yang masuk ke ponsel suaminya.Zeira bangkit dari sofa, melangkah untuk meraih ponsel. Jari lentiknya menekan angka untuk membuka sandi."Selamat pagi pak Anjas, semoga malammu menyenangkan. Aku belum bisa move on dengan percintaan kita tadi malam," ucap Zeira sambil membaca pesan yang ada di sana.Tubuh mungil Zeira seketika lemah tak berdaya, sehingga ia terperosok ke lantai. Kedua mata indahnya terpejam, namun tetap mengeluarkan butiran bening.Zeira menarik napas dalam-dalam, ia menguatkan hatinya lalu bangkit dari lantai."Mas, mas, bangun dong." Ze

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Aku bisa memilikinya?

    "Tadi malam suamiku melakukan kesalahan, itu sebabnya aku datang kemari untuk meminta maaf secara langsung kepadamu. Jadi aku mohon, lupakanlah kejadian tadi malam dan berhentilah menghubungi suamiku. Karena semua yang terjadi itu, di luar kesadaran suamiku," ucap Zeira dengan lembut namun penuh penekanan.Imel tersenyum mendengar ucapan Zeira, "Di luar kesadaran?" tanya Imel dengan nada mencibir."Anjas Pratama Wijaya melakukannya dengan penuh kesadaran, nyonya Wijaya." Lanjutnya dengan tegas."Tidak, aku mengenal suamiku seperti apa." Bantah Zeira."Iya, semua istri pasti mengenal suaminya. Tapi, aku yang lebih paham tentang Anjas, bukan kamu." Zeira memutar mata untuk menatap mata Imel, "Orang luar tidak akan paham dengan suamiku. Apalagi dengan kamu, yang baru beberapa kali bertemu karena urusan bisnis," ucapnya."Sebelum kamu ada! aku sudah mengenalnya terlebih dahulu. Bahkan, aku sudah beberapa kali tidur di kamarnya."Seluruh bulu kuduk Zeira berdiri, darahnya mengalir kencang

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tuan, tuan. Jangan tuan.

    "Bukan aku yang keterlaluan Saddam. Tapi, kamu yang terlalu bodoh." Sahut Bella."Iya, aku memang terlalu bodoh." Timpal Saddam. "Tapi aku tidak akan tinggal diam Bella." Lanjutnya.Bella tersenyum, di tatapnya Saddam dengan tatapan menjijikkan. "Apa kamu akan mengatakan yang sebenarnya? terus, apa kamu pikir Anjas akan percaya?" ucapnya sembari bertanya."Iya, aku akan mengatakan semuanya kepada Anjas, dan aku akan mengatakan kalau kamu bukanlah Imel melainkan Bella." Ancam Saddam. IniMemang benar, Imel adalah Bella. Wanita cantik berhati iblis itu sengaja melakukan operasi plastik 2 bulan yang lalu di luar negeri. Semua itu ia lakukan demi melancarkan rencananya untuk merusak rumah tangga Anjas dan Zeira."Silahkan, aku tidak takut Saddam. Lagipula, Anjas tidak akan percaya dengan ucapan kamu, karena kamu tidak memiliki bukti sama sekali." "Kita lihat saja." Sahut Saddam.Setelah mengatakan itu, Saddam langsung pergi meninggalkan apartemen dan kembali ke kantor. Sebenarnya ia ing

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Ow...ah...ini nikmat Anjas.

    "Nyonya, nyonya sudah sadarkan diri."Seketika bibir Susan tersenyum lebar, di dorongnya pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu."Kakak." Panggil Susan sambil berlari menghampiri Zeira yang terbaring di atas tempat tidur.Kedua wanita cantik itu berpelukan sambil menumpahkan air mata. "Kakak, aku sangat khawatir," ucap Susan."Maafkan kakak, San." Sahut Zeira.Zeira melepaskan pelukannya dari Susan, "Azka dan mas Anjas di mana?""Azka di rumah kak." Jawab Susan."Mas Anjas?" Zeira kembali bertanya.Wajah Susan seketika berubah, ditariknya napas dalam-dalam, lalu dibuang melalui mulut. "Kakak di kantor," jawabnya dengan asal."Ow..."Wajah Zeira terlihat kecewa, tangannya bergerak mengelus perut buncitnya."Kakak jangan sedih ya? kak Anjas memang lagi sibuk. Nanti kalau urusannya sudah selesai, pasti datang." Susan terpaksa berbohong demi kebaikan Zeira.Zeira tersenyum sambil menganggukkan kepala, ia bersikap seolah-olah percaya dengan ucapan Susan. Namun sesungguhnya, Zeira tahu kal

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Kamu mencintainya?

    Tepat pukul 8 pagi, Zeira sudah meninggalkan kediaman Wijaya. Dengan wajah kusam dan mata bengkak, ia menemui dokter spesialis kandungan. Tetapi sebelum ke rumah sakit, Zeira terlebih dahulu mengantarkan Azka ke sekolah. Kedatangan Zeira ke rumah sakit, tentu membuat dokter yang menanganinya selama ini, merasa terkejut. "Selamat pagi buk, silahkan duduk." Dokter mempersilahkan Zeira untuk duduk."Terima kasih dokter." Balas Zeira."Ada yang bisa saya bantu buk Zeira?"Hem...Zeira berdehem sebelum membuka mulut. "Begini dokter, saya datang kemari untuk melakukan operasi sesar," ucapnya tanpa basa-basi.Wajah dokter seketika berubah, ia terkejut sekaligus bingung dengan permintaan Zeira. "Maaf buk, melakukan operasi hari ini! aku rasa belum waktu yang tepat. Selain kondisi ibu yang belum stabil! usia kandungan ibu juga masih 8 bulan." Dokter menolak secara halus."Aku sudah baik dokter," ucap Zeira."Tapi bu, usia kandungan ibu baru 8 bulan. Jika memang ibu harus operasi! kita tunggu

Bab terbaru

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Kesadaran dan hukuman.

    Zeira mengerutkan kening, ia bingung kenapa Anjas memanggil wanita itu, Bella. Sedangkan selma ini Zeira mengenalnya sebagai imel."Apa kabar Nyonya Zeira?" sapa Mark, sambil menyodorkan tangannya."Saya baik, bagaimana dengan bapak?" Zeira menjabat tangan Mark, ia juga balik bertanya."Saya baik," balas Mark.Setelah melepaskan tangannya dari Mark, Zeira menyodorkan tangannya kepada Bella. Namun Bella tidur menyambut tangan Zeira, ia justru menarik tangan wanita cantik itu, lalu memeluknya sambil menangis."Maafkan aku Zeira, aku benar-benar minta maaf," ucap Bella di sela-sela tangisan.Zeira melepaskan pelukannya dari Bella, "Hey, kamu kenapa minta maaf?" ucapnya.Tentu Zeira bertanya demikian! Menurutnya, ia tidak pernah ada masalah dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini. Karena Zeira tidak tahu, kalau wanita itu adalah Bella. Sebab Bella sudah mengubah seluruh wajahnya dengan melakukan operasi plastik."Aku mohon maafkan aku Zeira, aku telah banyak melakukan kesalahan terh

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Karena aku ingin menikmati tubuhnya.

    "Hentikan." Sentak Zeira dengan nada yang lebih tinggi.Ia berusaha mendorong tubuh Saddam sekuat tenaga. Tetapi apalah daya, tubuhnya jauh lebih kecil daripada Saddam."Diam Zeira." Geram Saddam.Ia mulai kesal dengan sikap Zeira yang berontak, dengan kasar tangannya mencengkram kedua pipi Zeira."Kamu adalah istriku, sudah kewajibanmu untuk melayaniku," ucap Saddam dengan tegas. "Jadi, biarkan aku menikmati tu....." Tiba-tiba seseorang menarik Saddam dari belakang, sehingga pria tampan itu tidak melanjutkan kata-katanya.Pak....puk...pak... Beberapa pukulan mendarat di wajah Saddam."Aku yang akan menikmati tubuhmu pengkhianat." Suara bariton itu membuat Zeira berhenti menagis. Tadinya ia meringkuk di atas tempat tidur sambil berurai air mata, tapi kini kepalanya terangkat setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya."Ma....ma...mas Anjas," ucapnya dengan bibir gemetar.Zeira sama sekali tidak bergerak dari tempat tidur, ia mengucek mata untuk memperjelas penglihatannya

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Nikmati saja Zeira.

    Mark melangkah mendekati Bella, "Maaf, tapi saya tidak mengenal anda." Wajah Bella terlihat sedih, bahkan kedua sudut matanya mengeluarkan cairan bening. Kondisinya saat ini membuatnya tidak bisa melakukan apapun. .......................Satu bulan telah berlalu, kondisi Bella kini semakin membaik. Terapi yang ia lakukan setiap hari membuat jari tangannya sudah bisa bergerak.Begitu juga dengan Mark, pria keturunan Jerman itu selalu datang menemui Anjas. Ia berusaha mengingatkan Anjas tentang masa lalunya, bahkan ia memberikan apartemennya untuk tempat tinggal Anjas dan Bella, selama mereka di sana. Mark sebenarnya ingin sekali terbang ke Indonesia untuk menemui Zeira lagi, tetapi pekerjaannya yang begitu penting tidak bisa ia tinggalkan. "Um...hum..." Bella menggumam saat melihat Mark muncul dari pintu.Mark yang mengerti maksud Bella, lantas menghampirinya, sedangkan Anjas bergegas menuju kamar."Ada apa Bella? apa kamu inginkan sesuatu?" Tanya Mark.Bella mengangguk, matanya ia

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Untuk apa dia datang kemari?

    Mark sudah memohon, tetapi security tidak juga mengizinkannya untuk masuk. Akhirnya Mark kembali ke hotel."Saya terima nikahnya dan kawinnya Zeira Kirana binti Barata, dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai." "Sah...sah...sah..."Kini Zeira resmi menjadi istri Saddam, ia hanya menjabat tangan suaminya tanpa menciumnya. Begitu juga dengan sebaliknya, Saddam tidak mencium kening Zeira, sebab istrinya itu menghindar.Air mata tidak berhenti ke luar dari matanya, begitu juga dengan Susan. Ia sangat mengerti bagaimana perasaan kakaknya saat ini. Tetapi walaupun demikian, Susan tetap mengucapkan selamat dan mendoakan semoga rumah tangga kakaknya bahagia dan harmonis.Waktu menunjukkan pukul 5 sore, saat Saddam masuk ke kamar. Ia melihat Zeira duduk di kursi sambil menghadap ke arah kolam renang melalui jendela."Hem..." Saddam sengaja berdehem agar Zeira menyadari kedatangannya.Namun Zeira sama sekali tidak merespon, tatapan wanita cantik itu tetap saja tertuju ke arah kolam renang

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tolong pak, aku harus bertemu dengan nyonya Zeira.

    "Selamat pagi." Suara dari seberang sana."Selamat pagi, apa ini dengan kantor Wijaya Grup?" Ucap Mark."Iya, ini dengan kantor Wijaya Grup. Saya bicara dengan siapa?" Tanya dari seberang sana."Ini saya Mark, klien pak Anjas. Apa saya bisa bicara dengan Ibu Zeira?""Maaf pak, ibu Zeira tidak ada di kantor." Balas dari seberang."Kalau begitu apa saya bisa meminta nomor ponselnya? ada yang ingin saya sampaikan tentang pak Anjas." "Tu....tu....tu...tu...." Tiba-tiba panggilan terputus. Mark mencoba menghubunginya kembali, namun tidak bisa terhubung."Pasti ada yang tidak beres," ucap Mark. Ia bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan rumah sakit.Sementara di tempat lain, Saddam langsung melakukan tindakan agar Mark tidak bisa menghubungi nomor kantor. Ia juga berusaha menghubungi nomor Bella untuk memberitahu tentang Mark. Tetapi sayang, panggilnya tidak terhubung. Bagaimana terhubung, Bella saat ini sedang koma di rumah sakit, sedangkan ponselnya tinggal di hotel.Tepat pukul 5 sor

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Dokter, apa ini benar-benar istri pak Anjas?

    Keputusan Zeira untuk menikah dengan Saddam sudah bulat. Namun ia meminta pernikahan mereka hanya di laksanakan di kantor KUA tanpa adanya resepsi."Kak, apa kamu sudah yakin?" Tanya Susan.Saat ini kedua wanita cantik itu sedang duduk di taman sambil menemani Azka bermain."Sudah." Jawab singkat Zeira.Susan menarik napas dalam-dalam. "Jika kakak belum yakin! kakak berhak untuk menolaknya. Cobalah bicara dengan papah." "Tidak Susan, aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk kepada papah." Bantah Zeira."Kakak, jangan memaksakan diri hanya untuk sesuatu. Aku tahu kamu sangat menyayangi papah, itu sebabnya kamu setuju untuk menikah dengan Saddam. Tapi percayalah kak, pernikahan kamu dan Saddam tidak ada hubungannya dengan penyakit papah.""Tapi San.....""Tidak ada tapi-tapian, berpikirlah karena masih ada waktu satu bulan lagi." Setelah mengatakan itu, Susan langsung pergi.Sementara di tempat lain, Bella dan Anjas sudah berada di dalam pesawat. Keduanya terbang menuju Inggris untuk m

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Ma...ma...mas, Anjas.

    Satu bulan telah berlalu, hingga saat ini Zeira belum menerima permintaan ayahnya untuk menikah. Bahkan selama satu bulan ini, ia lebih sering mengurung diri di dalam kamar.Tok....tok....tok... Suara ketukan pintu menyadarkan Zeira dari khayalan.Ia bangkit dari kursi, melangkah untuk membuka pintu. Wajahnya sedikit kesal saat melihat ayahnya berdiri di sana. Zeira tahu tujuan ayahnya datang menemuinya, pasti untuk membujuknya agar menikah dengan Saddam."Apa papah boleh masuk?" Tanya Barata sambil tersenyum."Hm..." Sahut Zeira seiring dengan anggukan kepala."Apa papah datang kemari untuk membahas tentang pernikahan?" Todong Zeira setelah mereka duduk di sofa.Barata menggelengkan kepala, ia menatap Zeira sambil tersenyum. "Tidak sayang, papah datang kemari untuk mengajakmu menemani papah ke rumah sakit.""Apa papah sakit?" Zeira terlihat panik dan khawatir."Tidak sayang, papah hanya ingin cek. Soalnya akhir-akhir ini jantung papah sering berdegup kencang." Zeira bangkit dari tem

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi sayang, mau sampai kapan kamu larut dalam kesedihan?

    Semenjak melihat raut wajah Saddam yang begitu tegang! Susan merasa ada sesuatu yang aneh dengan pria tampan itu."Kak, kamu lihat gak wajah Saddam?" Tanya Susan kepada Zeira."Enggak, kenapa?" Zeira balik bertanya."Aku merasa ada yang aneh deh." "Aneh bagaimana? kakak rasa gak ada yang aneh." Bantah Zeira."Aku merasa wajah Saddam sedikit tegang, saat kakak mengatakan bertemu dengan pria yang mirip dengan kak Anjas." "Masa sih?" Ucap Zeira."Iya, aku enggak bohong kak." Susan mengangkat dua jari tangannya sebagai tanda serius.Zeira tersenyum tipis, "Mungkin Saddam merasa lelah, karena akhir-akhir sering lembur. Jadi wajar kalau wajahnya terlihat tegang atau pucat." Zeira berpikir positif, walupun ia tidak nyaman dengan keberadaan Saddam di rumah itu! tapi Zeira sama sekali tidak pernah berpikir buruk terhadapnya....................Pukul 6 pagi, Saddam sudah meninggalkan kediaman Wijaya. Pria tampan itu mengemudi mobilnya sendiri tanpa sopir pribadi.Biasanya setiap hari Minggu

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi wajahnya enggak kan?

    Enam bulan telah berlalu, kenyataan pahit itu masih menyelimuti kediaman Wijaya. Terutama Zeira dan kedua anaknya, bahkan sampai saat ini Azka masih sering menagis mencari ayahnya.Seperti pagi ini, Zeira harus berusaha keras membujuk putranya."Sayang, kamu harus makan, katanya mau jadi anak pintar! kalau gak mau makan, gimana mau pintar," ucap Zeira untuk membujuk putranya."Aku rindu papah." Sahut Azka.Zeira menaruh piring yang ada ditangannya ke atas meja. Lalu memeluk Azka dengan erat dan penuh kasih sayang."Mamah juga rindu papah sayang." Balas Zeira.Keduanya saling berpelukan dan menumpahkan air mata."Jangan sedih dong, aunty jadi ikut sedih," ucap Susan."Kakek juga ikut sedih." Timpal Barata. Pria paruh baya itu sudah kembali dari Singapura, setelah mendengar kabar kematian menantunya. Lagipula kondisi Barata sudah sembuh 80 persen. Jadi ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menghentikan pengobatannya. Ia ingin menjaga dan menemani kedua putrinya.Azka melepaskan

DMCA.com Protection Status