"Nyonya Agustina Kusuma," seorang suster memanggil namaku setelah sepasang suami istri keluar dari ruang periksa. Ternyata sudah giliranku."Iya, saya, Suster." aku berdiri."Silakan masuk, Bu," kata suster itu ramah."Aku boleh ikut masuk kan?" bisik Wina."Kurasa boleh. Yuk!"dr. Tony ternyata masih muda. Umurnya mungkin di pertengahan tiga puluh."Dengan ibu Agustina?" dr. Tony membaca dataku yang kukirim melalui seorang temanku yang bekerja di rumah sakit. "19 tahun. Masih sangat muda.""Iya, Dok." jawabku sedikit kikuk."Santai aja, Bu," kata dr. Tony ramah. "Maaf, tadi pagi saya cancel pertemuan kita.""Nggak apa-apa, Dok.""Suaminya mana, Bu?" tanya dr. Tony.Aku dan Wina berpandangan."Suaminya ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan, Dok," Wina membantuku menjawab pertanyaan menyebalkan itu. "Saya kakaknya yang menemani.""Ok, silakan ibu berbaring di sana!" dr. Tony menunjuk tempat periksa di sampingnya. "Sudah pernah USG sebelumnya?""Belum, Dok " jawabku sambil berbaring.
Baca selengkapnya