Share

Bab 13 Tidak Penting

"Dan kamu juga jangan berani membantah aku!" telunjuknya menuding aku tepat di depan mataku.

"Kenapa? Itu sebabnya Abang ikut memarahi aku di depan mama dan keluargamu?" tanyaku. Nafasku tersengal. Perutku mulai tak nyaman.

"Itu karena kamu berani nyolot." seru Anton.

"Bukan nyolot, Bang. Siapa pun pasti nggak rela kalau uang dan kado itu dibagi-bagi tanpa izin yang punya."

"Aku yang ngasih izin sama mereka."

"Emangnya itu punya Abang sendiri? Harusnya Abang minta pendapatku juga, Bang. Aku istrimu. Dan aku juga berhak atas semua itu."

Anton tertawa terkekeh dan memandangku dengan tatapan melecehkan.

"Kalau bukan karena buntingmu itu," matanya dilebarkan menunjuk perutku. "Aku takkan pernah menikahi kamu."

"Benar. Kalau bukan karena anak ini, aku juga nggak akan sudi menikah dengan kamu!" kataku dengan bibir bergetar memeluk perutku sambil berdoa dalam hati semoga anakku tidak mendengar ucapan ayahnya.

"Hahaha... Bisa apa kamu tanpa aku?" Anton tertawa meremehkan kemudian ia keluar ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status