All Chapters of Cinta Untuk Sofia (Ketika Takdir yang Memilih): Chapter 71 - Chapter 80

120 Chapters

71

Semenjak pertemuan itu dia terus mengirimkan surat-surat padaku. Berbagai lantunan puisi dan untaian kata-kata yang indah menghiasi hari-hariku. Aku bahagia. Hari-hariku terasa indah semenjak kehadirannya di dalam hidupku. Dia mampu merubah hidupku yang awalnya biasa saja berubah menjadi indah.Seperti hari ini dia menyelipkan secarik kertas itu di bawah pohon rindang. Lebih tepatnya di bawah tumpukan batu. Seperti biasa saat sore menjelang, ketika kegiatan hari ini kosong, aku bergegas berjalan menuju pohon rindang itu. Sebelum mengambil kertas itu aku harus memastikan, apakah keadaan sekitar sudah aman atau tidak. Setelah terasa cukup aman, tanganku perlahan membongkar satu persatu tumpukan batu dan muncullah kertas itu. Senyum terukir di wajahku kala melihat namanya tertulis indah di sampul. "Rehan," gumamku. Aku segera mengambil kertas itu lalu berlari kecil menuju kamar. Saat ini suasana rumah begitu sepi.
last updateLast Updated : 2022-11-07
Read more

72

Sofia. Siapa yang tidak mengenal nama itu. Dia adalah salah satu cucu dari Koyai Abdullah pendiri pondok pesantren ini. Sebenarnya aku sudah lama mengenalnya bukan mengenal dengan baik. Hanya saja beberapa waktu terakhir ini dia menjadi buah bibir oleh para santri di sini. Gadis cantik dengan senyum indah,cerdas dan tentu saja memiliki kepribadian yang baik.Awalnya aku tidak begitu tertarik saat mereka membicarakan tentangnya. Namun, saat Rayhan saudara kembarku sendiri memintaku untuk menjadi pengantar surat mereka, aku menjadi lebih tertarik untuk mengenalnya. Pertemuan pertama kami bukan saat mengantarkan surat Rayhan padanya, tapi saat aku terus menjadi salah satu santri kepercayaan Ustaz Khairul Azzam.Waktu itu Ustaz Khairul selalu mengajakku untuk menghadiri beberapa kegiatan. Jadi aku sangat leluasa untuk datang ke rumahnya."Assalamualaikum apa Ustaz ada?" tanyaku pada sosok yang bernama Sofia itu. Dia yang tengah merapikan buku-buku kitab punya ayahnya berhenti sejenak.
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

73

"Jadi, dia punya saudara kembar?" Khadijah mengangguk tanda meyakinkan."Serius. Mereka kembar. Ya, kamu kurang percaya apa lagi sama aku? Kita kan sudah lama sahabatan.""Bukan tidak percaya, tapi kamu tahu dari mana, kalau dia itu sebenarnya punya saudara kembar?" tanyaku memastikan. "Iya aku tahu lah. Aku kan punya tempat informasi yang bisa dipercaya."Aku terdiam sejenak dengan penuturan Khadijah. Apa benar? tapi kenapa aku begitu tidak yakin. Selama ini aku tidak pernah melihat saudara kembarnya, yang aku lihat hanya Rayhan saja.  Lalu saudara kembarnya di mana?"Kenapa?" Aku terhenyak dari lamunan. "Kamu belum yakin sama aku?""Ya, kalau mau jujur, sebenarnya aku belum yakin sih. Cuma aku akan tanya Rayhan dulu rumor itu benar atau tidak.""Ya terserah kamu saja sih, yang jelas aku sudah nyari-nyari informasi tentang dia, dan satu hal yang kamu harus tahu bahwa Rayhan itu punya
last updateLast Updated : 2022-11-20
Read more

74

Hari-hari kulalui begitu sepi. Biasanya aku akan melihat wajah Sofia dari kejauhan. Namun, kali ini berbeda, sudah tidak ada lagi Sofia di sini.Tepat hari ini adalah hari ketiga. Aku di sini melanjutkan pendidikan serta melakukan pelatihan sebelum diberangkatkan ke Mesir. Peraturan di sini begitu ketat untuk dalam waktu beberapa lama kita tidak diperkenankan menggunakan ponsel kecuali hal-hal darurat. Apalagi hanya untuk sekedar mengirim surat. Surat yang sedang kugenggam ini sudah kubuat sejak hari pertama kali aku menginjakkan kaki di pondok pesantren ini. Namun, aku tidak tahu harus mengirimnya lewat siapa. Berbeda dengan dulu, aku begitu mudah untuk memberikannya pada Rayyan selalu kurir cinta kami. "Kenapa melamun, Rayhan?" tanha Farhan salah satu Santri yang juga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. "Aku bingung bagaimana cara mengirim surat ini.""Untuk siapa? Kekasihmu?" tanyanya sambil berdiri.
last updateLast Updated : 2022-11-21
Read more

75

"Akhir-akhir ini aku perhatikan, kamu rajin menulis surat, Han. Buat siapa?" tanya Farhan.Aku yang sedang serius menuliskan bait demi bait puisi untuk Sofia, berhenti seketika. Segera kuselipkan kertas itu di belakangku. "Buat umi tentunya," jawabku seraya berusaha menetralisir jantung yang semakin kuat berpacu. Mata Farhan memincing. Sepertinya dia tidak mudah dikelabui. "Han, ada telpon loh. Kenapa harus surat? Aku jadi curiga, itu bukan untuk umi."Aku menggeleng tegas. "Kamu salah. Memang ini untuk umi."Farhan mengendikkan bahu. "Baiklah kalau kamu belum mau mengaku."Aku memilih diam. Farhan sepertinya mulai curiga. Bagaimana tidak, dalam satu minggu, aku terus mengirimkan surat meskipun balasan tak kunjung kuterima. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Sofia. Tidak mungkin Rayyan menahan surat itu. Aku sangat yakin, surat itu sampai padanya. "Kalau memang untuk pujaan hati, aku tidak akan membocorkan itu pada ustaz. Tenang saja. Rahasiamu pasti aman. Kamu sudah kenal aku
last updateLast Updated : 2022-12-02
Read more

76

"Ray, bantu aku untuk mencari tahu semuanya ...."Hening. Tak ada jawaban dari Rayyan. Lama obrolan kami terjeda hingga kembali kupanggil namanya. "Ray ....""Eh, iya. Nanti aku cari tahu. Kamu tenang saja dan fokuslah pada ujian akhir."Setelah Rayyan meyakinkanku, aku kini bisa bernapas lega. Kututup sambungan telpon, pandanganku beralih pada Farhan. "Bagaimana?" tanya Farhan. "Rayyan juga tidak tahu. Tapi, dia berjanji akan mencari tahu semua ini."Farhan mengembuskan napas. Aku tahu, dia berusaha menyadarkanku untuk lebih baik berhenti saja. Namun, entah mengapa hati ini yakin bahwa Sofia adalah wanita yang telah ditakdirkan untukku. Kami kembali ke kelas. Di tengah jalan kami bertemu dengan Ustaz Hadid. "Bagaimana, sudah ketemu jawabannya?" tanya Ustaz Hadid yang sukses membuatku dan Farhan tercengang. "M-maksud Ustaz?" Ustaz Hadid tersenyum. Dia mengisyaratkan kami berdua untuk mengikuti langkahnya. Aku dan Farhan sama-sama terus saling bertanya dan berbisik tentang mak
last updateLast Updated : 2022-12-24
Read more

77

Kupandangi langit yang tak berbintang malam ini. Entah sudah hari yang ke berapa, balasan suratku tak kunjung ada. Aku tidak tahu, apa yang terhadi sebenarnya.Pandanganku menunduk seketika. Sesak dan nyeri menjalar dari dalam dada. Baru mendengar kabar miring tentang perjodohannya saja sudah sesakit ini. Bagaimana nanti jika itu benar terjadi?Aku tidak tahu. Membayangkannya saja aku sudah tidak sanggup. Aku sangat mencintai Sofia. Komitmen yang pernah kuucapkan dulu tetap kupegang teguh. Meskipun aku tidak tahu, apa aku bisa mempertahankannya. "Han ...."Suara seseorang membuyarkan lamunanku. Saat kepala mendongak, senyum tipis tertangkap jelas mata ini. Segera aku berdiri saat tahu siapa yang tengah berdiri di hadapanku. "Ustaz.""Sedang apa kamu di sini?" tanyanya sambil mempersilahkanku untuk kembali duduk. Kini kamu duduk berdampingan memandang lurus ke depan. "Aku .... Aku hanya ingin mencari udara segar, Ustaz," jawabku berusaha menyembunyikan kegundahan hati ini.Ustaz
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

78

Tiga tahun berlalu. Tidak terasa waktu terus berputar. Selama berada di Negeri para Nabi ini, aku sengaja menyibukkan diri pada tugas-tugas kuliah. Tentang Sofia, bahkan aku audah terbiasa tanpa kabar darinya. Mungkin dia sudah menikah. "Sendiri aja?" tanya seseorang dengan suara lembut. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Sosok itu mendekat, berdiri tepat di sampingku. "Aku suka berdiri di sini. Pemandangannya begitu indah."Kuembuskan napas pelan. Kehadirannya begitu mengusik. "Rayhan ...."Aku menoleh bertepatan saat dia juga melakukan hal yang sama. Pandangan kami bertemu. Matanya begitu indah dengan senyum manis di wajahnya. Segera kuputus kontak kami. Sambil terus berucap kalimat istighfar berkali-kali di dalam hati."Aku masih menunggumu, Han."Kupejamkan mata kuat-kuat. Cobaan ini terus terjadi semenjak kedatanganku di negara ini. Dua tahun yang lalu, wanita yang sedang berdiri di sampingku mengungkapkan rasanya. Sesuatu yang tidak kusangka akan terjadi. Humairah-gad
last updateLast Updated : 2023-01-29
Read more

79.

'Aku akan tetap memperjuangkan Sofia.'Ucapan Rayhan terus berputar di dalam ingatanku. Begitu menyakitkan berada di posisi ini. Aku tahu bahwa akulah yang paling bersalah di sini. Menjadi pengkhianat untuk saudara kembarku sendiri dan pembohong besar di hadapan Sofia. Aku hanyalah seorang pengecut yang tidak mempunyai keberanian mencintai dia tanpa harus menjadi orang lain. Kini, aku sadar. Suatu saat nanti kebohongan ini akan terungkap. "Rayyan ...."Aku menoleh. Wanita itu kini ada di depanku."Iya, Sofia?""Kapan kamu datang menghadap sama Ayah?"Pertanyaan itu seperti petir di siang hari. Bagaimana aku bisa melakukannya sedangkan Rayhan sudah sepakat untuk memperjuangkan cintanya. Aku dilanda dilema yang luar biasa. Aku seolah sedang dihadapkan pada pilihan yang cukup sulit. Bak kata pepatah lama, 'Bagai buah simalakama.'"Rayyan, bagaimana?" tanyanya kembali yang sukses mengembalikan lamunanku. "Ah, iya. Insya Allah.""Kapan?" tanyanya lagi. Kali ini wajahnya sedikit ditek
last updateLast Updated : 2023-02-02
Read more

80

"Bagaimana?" tanya Farhan saat aku sedang duduk di pinggiran ranjang. Hari ini kami libur dan memilih bersantai di rumah. Beda dengan yang lain, mereka memilih keluar sekedar untuk jalan-jalan. "Aku sudah sampaikan sama Rayyan kalau aku akan memperjuangkan Sofia." Farhan terdengar mengembuskan napas berat. Dia lalu mengukir senyum meskipun itu terpaksa. "Baiklah, kalau itu adalah keputusanmu. Meskipun nantinya kamu akan kecewa, sebagai sahabat yang baik, aku tidak akan meninggalkan kamu." Aku tersenyum lebar begitu mendengar apa yang dikatakan oleh Farhan. Dia memamg sahabat terbaikku. Suka ataupun duka dia tetap ada. "Tapi, ada satu hal yang ingin kusampaikan," ucap Farhan dengan ekspresi serius. "Apa?" "Ada rumor yang kudengar bahwa saat ini Sofia dekat dengan seseorang." "Lalu?" "Kamu tahu itu siapa?" tanyanya." Dia menepuk pundakku tiga kali. Hal ini membuatku sedikit bingung. "Dia Rayyan. Adikmu." Tubuhku mendadak kaku mendengar apa yang dikatakan oleh Farhan. Te
last updateLast Updated : 2023-02-04
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status