"Maaf, Sofia, sepertinya aku harus berhenti berjuang."Ucapan Rayyan seperti sembilu yang mengoyak luka yang sudah menganga. Begitu perih dan sakit yang dia rasakan. Sofia tak mengerti jalan pikiran Rayyan. Dia sudah berjuang di hadapan ayahnya. Namun, pada kenyataannya, Rayyan menyerah pada takdir. "Maksud kamu apa, Ray?" tanya Sofia dengan linangan air mata yang tak mampu lagi dia tahan. "Mungkin kita harus berhenti sampai di sini, Sofia. Tak baik rasanya menentang restu," lirih Rayyan. Sofia menutup mulutnya berusaha agar suara tangisnya tak terdengar. Hatinya menjerit dan ingin sekali meratapi takdir yang sedang mengintai mereka. Kenapa begitu sulit untuk mempertahankan cinta ini? Sofia merasa berjuang sendirian. Lalu, apa artinya jika yang diperjuangkan justru mengibarkan bendera perdamaian?"Rayyan, aku sudah berusaha memperjuangkannya di hadapan ayah. Barusan ayah memintamu untuk datang menemuinya. T-tapi, kamu malah ....."Sofia tak
Last Updated : 2022-08-21 Read more