Malam berlalu begitu cepat, akan tetapi bagi Rayhan semua terasa lama. Semenjak kepulangannya dari flat Ustaz Afwan, tidak ada sedikitpun gairah semangat yang dia rasakan. Semuanya terasa begitu berat dilaluinya. Seperti pagi ini, harusnya dia ada jadwal untuk bertemu dengan Syeikh Ahmed, namun kakinya terasa berat untuk melangkah pergi."Kamu tidak jadi ikut?" tanya Farhan saat tengah bersiap-siap bersama dengan kedua temannya. "Ikut," jawab Rayhan datar. "Kalau kamu jadi ikut, kenapa masih duduk di situ? Jangan terlalu lama melamun, Han, ini sudah jam berapa?"Rayhan masih terdiam di tempat. Farhan yang melihat sikap temannya itu mulai kesal. "Han, ayo siap-siap. Kami tunggu."Rayhan dengan langkah berat menuju kamar mandi. Di dalam dia masih merenungi tentang permintaan Sang guru. Hatinya berkecamuk. Dia dilema berat. Menuruti kata hatinya atau titah Sang guru. *Lima brlas menit berlalu, mereka tengah bersiap-siap menuju ke Masjid Al-Azhar di mana Syeikh Ahmed biasa menungg
Last Updated : 2023-02-10 Read more