“Mas Restu.” Lex menahan lengan Restu yang tengah menunggu Adi memberi jawaban. “Jangan gegabah dan cari gara-gara lagi, karena taruhannya besar, Agrosena, dan AntaRest. Ingat, saya nggak bisa melawan perjanjian yang sudah kalian sepakati. Hitam, di atas putih.” “Mas Lex,” panggil Elok dari tempatnya, setelah berbisik sebentar dengan sang papa. “Biarkan Restu bicara dengan papa.” “It’s oke, Lex,” sahut Adi sembari berdiri. “Tolong temani Elok dulu,” pintanya kemudian berlalu, sambil memberi lirikan remeh pada Restu yang segera berjalan di samping Adi. “Buat apa, pak Adi minta Lex untuk temani Elok?” Pras menatap Babe sambil mengangkat tinggi satu alisnya. Masih ada tiga orang pria dewasa yang tersisa di meja, tapi Adi justru menitipkan putrinya itu hanya pada Lex. Sebenarnya, wanita yang terkenal tegas dan dominan seperti Elok tidak perlu sampai dititipkan secara khusus kepada siapa pun. Elok sudah dewasa, dan sudah mengenal dunia dengan baik. Itu artinya, ada maksud tersembunyi di
Last Updated : 2023-01-29 Read more