Share

Nggak Papa

“Siang Bu Riris,” sapa Elok pada sekretaris sang papa, yang saat ini juga menjadi sekretarisnya untuk sementara waktu. Entah sampai kapan, Elok pun juga tidak tahu karena belum menemukan seseorang yang bisa bekerja seperti Kiya.

“Siang Mbak, di suruh pak Adi langsung ke ruangannya kalau sudah datang,” kata Riris menyampaikan pesan Adi.

Elok berhenti melangkah. Mengurungkan niat pergi ke ruang kerjanya yang bersebelahan dengan ruangan Adi. “Mood Bapak lagi enak, nggak, Bu?”

Elok yakin tidak menerima pesan, ataupun panggilan dari Adi sebelumnya. Jadi, Elok merasa ada sesuatu yang mendesak hingga Adi hanya menitipkan pesan pada Riris.

“Enak, kok, Mbak,” ujar Riris. “Tadi nyuruhnya sambil senyum-senyum lihat hape. Oia, pak Harry ngirim bunga lagi, dan sudah saya taruh di tempat biasa.”

Napas Elok terlepas begitu saja. Entah harus bagaimana lagi memberi pengertian pada Harry, bahwa Elok sudah tidak ingin lagi kembali bersama. Beberapa kali, mereka memang pergi dan jalan bersama demi Kasih.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
usaha ae pak Adi. maju terus pantang mundur
goodnovel comment avatar
JewelAngela8
lanjutttt kan dong mba ...
goodnovel comment avatar
marinalusianti
alamat nih kalo udah mulai masuk mas Pras....jadi penasaran kisah mbak Elok sama mas Lex kalo mas Pras ikut memprakarsai hubungan mereka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status