“Sorry, ya, Mas.” Elok mengusap wajah hingga berkali-kali setelah bangun dari tidurnya. Ia membenarkan posisi duduknya dan sedikit menggeser bokong untuk memberi jarak dengan Lex. Sedikit mengernyit, karena sinar matahari pagi yang cukup menyilaukan. Elok jadi sungkan dan malu sendiri karena sudah menjadikan Lex tempatnya bersandar. “Lenganmu pasti pegel.”“Kram,” balas Lex yang seketika menekuk lengannya, lalu melakukan gerakan memutar. Ia juga meregangkan tubuh yang sempat mematung dan hanya terdiam dalam waktu yang tidak sebentar.Elok yang tengah menutup mulut karena menguap, langsung tertawa kecil. “Sudah lama nggak ada yang nyandar, ya, begitu, itu.”“Nggak usah mancing, El.” Lex menautkan jemarinya, lalu membawa kedua tangan ke atas untuk beberapa saat. Setelah selesai, Lex berdiri dengan perlahan dan kembali melakukan peregangan pada tubuhnya yang terasa kaku.“Aku bicara fakta.” Elok masih duduk di pasir, karena kakinya tiba-tiba kesemutan. Untuk sementara waktu, Elok hanya b
Last Updated : 2023-02-20 Read more