~POV Author~"Bapak! Itu Aldi, Pak! Itu Aldi!""Mana?" tanyanya seraya spontan melihat ke luar jendela. "Anak kurang ajar!" Ayah Nurma hendak keluar dari mobil, tapi sepeda motor Aldi sudah lebih dulu melaju karena kemacetan mulai terurai."Sudah, Pak. Biarkan saja. Kita bisa urus anak itu belakangan. Sekarang kita harus secepatnya sampai di rumah sakit. Keselamatan Nurma dan bayinya lebih penting," ujar istrinya.Dengan amarah yang masih menyelimuti, ayahnya Nurma kembali menutup pintu, dan mobil pun melaju dengan cepat membelah jalanan. Menyalip setiap kendaraan yang menghalangi jalan. Bahkan tak jarang klakson dibunyikan berulang-ulang untuk memberikan peringatan bagi kendaraan yang menghambat."Ya Allah, Aldi," lirih ibunya Nurma seraya terus menenangkan anaknya yang menangis tergugu. "Tenang, Nur. Enggak usah pikirin apa-apa dulu, ya. Nanti tensi kamu bisa naik drastis.""Ibu, sih, dari dulu belain si Aldi terus! Sudah bapak bilang kalau anak itu enggak bener! Dari awal bapak eng
Read More