Share

Part 26–Murung

Sudah satu hari Bapak tinggal bersama kami. Rencananya akan datang seminggu lagi, tapi nyatanya dipercepat karena khawatir tak bisa ikut menjadi saksi proses kelahiran cucunya.

"Wah, lihat masakan Ibu aku jadi tambah lapar," pujiku seraya mendekati Ibu dan Bapak yang sudah lebih dulu duduk di meja makan.

"Memang ibu sengaja masakin ini buat kamu. Ayo makan." Ibu tersenyum.

Aku mengangguk, lalu menarik satu kursi dan duduk.

"Aldi pulang malam lagi, Nur?" tanya Ibu saat aku sedang menyendokkan lauk ke piring.

"Iya, Bu. Tadi sore udah ngabarin dulu. Kayak biasa. Paling jam delapan atau jam sembilanan pulangnya."

"Akhir-akhir ini Aldi sering sekali lembur, Nur," ujar Ibu lagi.

Aku hanya tersenyum, lalu mulai menikmati makan malam tanpa memberikan tanggapan atas perkataannya barusan.

Hampir seminggu ini, Mas Aldi selalu sibuk dengan pekerjaannya. Hampir setiap hari juga pulang telat karena lembur yang dibebankan perusahaan. Dia memang tak pernah lupa memberikan perhatian melalui pesan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status