Share

Part 30–Sok Akrab

Mendengar suaraku, Dokter Widi yang sedang mengobrol dengan dokter yang menangani Nurma pun menoleh. Dia tersenyum ramah. Sementara, Dokter yang menangani Nurma pergi setelah berpamitan padanya.

"Suaminya Nurma?" tanyanya dengan senyum.

Sok asik! Benar-benar menyebalkan!

"Iya," jawabku dingin.

"Saya Widi." Pria itu mengulurkan tangan. "Saya sudah cukup kenal dekat dengan keluarga Nurma."

Siapa juga yang tanya? Sok akrab!

"Saya ...."

"Enggak perlu dijelasin lagi. Aku sudah tahu itu semua!" tukasku ketus seraya menutup pintu ruangan Nurma.

"Oh, ya?" Dokter Widi masih tersenyum ramah. "Saya sudah mendengar tentangmu juga. Tapi kita belum pernah bertemu langsung." Tangan Dokter Widi masih tetap terulur, tapi aku tak berniat menyambutnya sama sekali.

Dengan senyuman canggung, pria bermata coklat itu kembali menarik tangan saat menyadari aku tak menyambut baik, dan malah melipat kedua tangan di dada seraya bersandar di pintu.

"Mau apa Anda ke sini?" tanyaku menatapnya curiga. Sengaja kuteka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status