Home / Romansa / Istri Muda Sang Presdir / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Istri Muda Sang Presdir: Chapter 201 - Chapter 210

226 Chapters

Bab 201 : Tak Ada Obat

Linda pergi meninggalkan Ayuda dan Jiwa, dia memandangi bik Nini yang sedang menggendong Nala. Wanita itu masih saja merasa mantan pembantunya itu musuh, tak ingat bahwa karena bik Nini lah rahasianya bisa tertutup rapat selama ini. Jika sata bik Nini orang yang jahat tentu saja mulutnya bisa dengan mudah memberitahu Ramahadi kalau dirinya memiliki anak dari pria lain. Namun, bukankah ini sama saja dengan menyakiti hati Tiara? Bik Nini jelas tidak ingin putri yang selama ini dia besarkan dengan penuh kasih sayang menjadi sedih, atau bahkan menyesali kelahirannya di dunia. Bik Nini tidak mau jika sampai Tiara berpikir dia dibuang dan tak bernilai. “Lihat ini cucumu, cantik ‘kan?” Ramahadi menimang Nala di gendongan, dia perlihatkan bayi mungil itu Linda yang berkata akan mencuci tangan dulu. Ia bahkan menyindir Ramahadi yang tidak tahu bagaimana SOP memegang bayi. Bik Nini tertawa melihat Ramahadi diomeli Linda. Ia mohon izin untuk membuatkan minuman, dan tanpa sengaja berpapasan de
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

Bab 202 : Tidak Kompak

Jiwa dan Ramahadi terus memandangi Linda dan Ayuda yang terlihat sibuk mengobrol dengan Nala yang ada dipangkuan Ayuda. Dua wanita itu nampaknya sibuk membahas permasalahan seputar bayi. Jika dilihat seperti ini keduanya nampak harmonis. Tipikal mertua dan mantu idaman.“Pa, aku berencana membangun rumah untuk kami tempati bertiga, jadi sampai rumah itu jadi izinkan Ayuda tetap tinggal di sini.”“Penthouse ini hadiah untuk Nala, jadi tidak perlu izin untuk menempati atau pergi dari sini,”timpal Ramahadi. “Memangnya Ayuda sudah mau menerimamu kembali?” selidiknya.“Dia mencintaiku, Pa. Dan aku lebih mencintainya.” Jiwa tersenyum lebar, hingga tanpa sengaja tatapan matanya bersirobok dengan Ayuda. Wanita itu mengerutkan kening, tapi tak lama tersenyum malu-malu.Setelah Ramahadi dan Linda pulang, Ayuda memilih untuk membantu bik Nini membersihkan rumah. Meski sudah dilarang, tapi tetap saja Ayuda yang sekarang sudah memiliki sifat keibuan. Tangannya gatal melihat penyedot debu diam, sam
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

Bab 203 : Bertemu Orang-orang Yang Ditinggalkan

“Dia bukan Ayuda.”Mata Raga terus menatap ke arah Dira, tak lama gadis itu nampak melambaikan tangan hingga Raga dan Sienna pun menoleh. Benar saja, di belakang mereka ada Aldi yang juga melambaikan tangan. Pria itu kaget mendapati Raga ada di sana.“Apa kak Ayuda kembar?” Sienna sudah bisa menerka tapi memilih bertanya lagi.“Ya, dia kembar.”Raga menjawab sambil terus memandang Aldi, kini mereka berdiri berhadapan. Aldi mendekat saat melihat adik ipar sang atasan berada di pusat perbelanjaan yang sama.Awalnya Dira dibuat mengerutkan kening, tapi setelah menyadari pria itu Raga Ramahadi, dia ikut berdiri di samping Aldi.“Sudah lama tidak bertemu,”ucap Aldi.“Hem … semenjak Ayuda pergi kamu memang tidak pernah menampakkan diri lagi di rumah.”“Untuk apa? tidak ada yang bisa aku kerjakan di sana.”Jawaban Aldi menimbulkan geli di perut Raga. Ia tertawa lantas memukul kecil dada pria di depannya ini. Mereka saling memindai wajah masing-masing sebelum Aldi memperkenalkan Dira.“Dia Di
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more

Bab 204 : Situasi Canggung

“Dasar jahat!kenapa kamu pergi?” Dira masuk ke dalam dan langsung memukul lengan Ayuda, dengan air mata yang membasahi pipi dia terus memukul, sedangkan Ayuda hanya bisa berjalan mundur ke belakang. Jiwa hampir menarik Dira agar tak melakukan itu ke istrinya, tapi lebih dulu Dira memeluk Ayuda. Keduanya saling berpelukan erat lalu menangis bersama. Semua orang yang melihat jelas ikut merasakan keharuan, bahkan Sienna sampai melongo melihatnya. “Sial, apa kamu tidak pulang karena sudah rukun kembali dengan Ayuda?” Raga memberikan barang bawaannya ke pelukan Jiwa. Ia masuk ke dalam dan memindai isi penthouse milik Ayuda. Pria itu pikir sang kakak akan frustrasi karena Ayuda dingin saat rapat design kemarin, ternyata salah. Jiwa nampak segar bahkan semringah. “Maaf, bukan maksudku begitu, tapi aku harus memastikan anakku aman,”bisik Ayuda. Ia mengurai pelukan karena Aldi sudah berdiri tak jauh darinya. Sekretarisnya itu diam, memasang muka dingin karena ingin Ayuda tahu kalau diriny
last updateLast Updated : 2023-01-16
Read more

Bab 205 : Jangan Ganggu Dia!

Melihat perubahan ekspresi Dira, Ayuda merasa ada yang salah, hingga dia memilih berhenti dan tak ingin mencecar saudara kembarnya itu dengan pertanyaan lagi. Ayuda mendekat ke Jiwa, memberikan Nala ke sang suami agar Raga dan Aldi bisa melihat putri mereka. Meski belum genap seminggu, tapi Jiwa sudah sangat luwes menimang sang putri. Dia membuat Raga dan Aldi saling pandang melihat aura kebapakannya yang terpancar. "Dia cantik 'kan?" Tanya Jiwa ke Aldi dan Raga. "Dia putriku yang paling berharga," lirihnya. Sungguh, Ayuda merasa sangat bahagia. Hatinya merasa hangat melihat sosok pria yang sangat dicintainya itu menyebut Nala sebagai putri yang paling berharga. Semua orang yang ada di sana bahagia, meski sedikit sesak saat Affandi disinggung, tapi Dira tetap senang karena bisa bertemu dengan Ayuda dalam kondisi baik-baik saja. Dirangkulnya sang saudara kembar lantas menyandarkan kepala ke lengan. "Syukurlah kamu sehat.""Kapan kamu akan menikah dengan Aldi? aku harus menyiapkan
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

Bab 206 : Menyembunyikan Kebenaran

“Dari mana? kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi?”Hari berdiri di depan Affandi yang sibuk menatap berkas di meja kerja. Pria itu tak tahu kalau dirinya diam-diam baru saja menemui Ayuda. Hari masih menyembunyikan kebenaran bahwa dia sudah bisa menemukan keberadaan putri atasannya itu.Bukan tanpa alasan, Hari hanya takut jika diperintah melakukan hal yang macam-macam. Sebenarnya baru seminggu ini dia bisa melacak di mana Ayuda tinggal. Semenjak Ayuda pergi, Affandi sama sekali tidak pernah membahas rencana ataupun hal yang ingin diperbuat ke sang putri, untuk itu Hari memutuskan hati-hati, karena di awal Affandi ingin menyingkirkan bayi yang ada di kandungan Ayuda. Hari merasa niatan atasannya sampai sekarang masih sama, sehingga dirinya memilih menyimpan hal ini dulu.“Ponsel saya kehabisan daya,”dusta Hari.“Apa kamu butuh ponsel baru?”“Tidak, Pak! saya hanya butuh mengisi batrenya. Maaf membuat Anda tidak nyaman.” Hari menundukkan kepala, beruntung Affandi sama sekali tak mencur
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

Bab 207 : Ingin Memisahkan Ibu dan Anak

“Mas Al!”Dira yang mengantar Aldi sampai halaman terdengar memanggil lagi nama pria itu, terang saja Aldi yang hendak pulang kaget dan menoleh. Tatapan pria itu didominasi dengan rasa heran, dan berubah cemas saat menyadari mata Dira merambang. Gadis itu berjalan cepat mendekat lalu memeluk pinggangnya.“Sudah aku bilang ‘kan, menangis saja kalau mau menangis, terlihat lemah bukan hal buruk, Ra,”bisik Aldi.“Aku nggak nangis, cuma pengen meluk.”“Belum muhrim.”“Ya udah cepetan halalin aku,”gerutu Dira.“Ya udah besok kita ke KUA.”Dira menjauhkan badan, bibirnya cemberut karena tahu hal itu tidak mungkin dilakukan dalam tempo cepat. Namun, di balik itu ada sesuatu yang tidak dia tahu. Diam-diam Aldi berniat menemui Affandi, meminta pria itu untuk menandatangani surat pernyataan, jika memang tidak bisa menjadi wali nikah Dira maka dengan kesadaran menyerahkan ke wali hakim.“Kenapa? apa kamu tidak percaya?” goda Aldi. “Tenang saja! kita pasti akan menikah sebelum Nala bisa tengkurap.
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

Bab 208 : Mangungkit Masa Lalu

Affandi bukanlah pria bodoh, dia sudah puluhan tahun menjadi atasan Hari, sehingga dengan mudah membaca gelagat aneh dari sekretarisnya itu. Diam-diam, Affandi memberi perintah ke anak buahnya yang lain untuk mengawasi Hari, dan terbukti pria yang sudah menemaninya bekerja selama ini berbohong. Affandi jelas kecewa, dia meminta anak buahnya memeriksa dan pada akhirnya tahu di mana keberadaan Ayuda.“Pak Hari tidak pergi menengok keponakan istrinya seperti yang disampaikan, dia menuju sebuah gedung apartemen dan terlihat menemui Nona Ayuda.”Mata Affandi fokus ke pria yang kini berlutut dalam kondisi babak belur dihajar oleh anak buahnya, pria itu tak lain adalah orang yang diam-diam diminta Hari mengawasi gedung RG group selama ini.“Kenapa kamu tidak memberitahu hal ini padaku lebih dulu, bukankah bosmu itu aku bukannya Hari?” tanya Affandi dengan ekspresi datar, dia tak sedikitpun merasa bersalah sudah membuat muka orang babak belur.Pria itu diam, dia tak mungkin menjatuhkan Hari d
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

Bab 209 : Menghibur

“Dokter Thomas?”Ayuda syok, dia semakin tak habis pikir dengan jalan pikiran Affandi. Tidak cukupkah mengancam dan membuat dokter itu hendak berbohong kepadanya dulu?“Apa yang Papa lakukan ke dokter Thomas?”Ayuda memang tidak pernah berhubungan lagi dengan dokter itu sehingga tidak tahu apa yang terjadi. Ayuda takut, bagaimanapun juga dokter Thomas membantu proses bayi tabung karena desakannya, jadi jika sampai nyawa dokter itu terancam, jelas ini semua salahnya.“Aku tidak melakukan apa-apa ke dokter itu. Ayuda, apa kamu lebih percaya pria yang belum dua tahun kamu kenal dari pada Papa?” Affandi menyangkal dengan pertanyaan. Ia bahkan menunjukkan raut kekecewaan.Ramahadi sendiri tak gentar, dia merasa tak memiliki kesalahan sehingga tak takut dengan tatapan Affandi yang penuh kebencian.“Kamu jelas tahu, di dunia bisnis kejujuran adalah barang langka. Sesempurna apapun dirimu sebagai seorang pengusaha, kamu pasti pernah mengajak orang minum bersama dan menawarkan sejumlah uang un
last updateLast Updated : 2023-01-22
Read more

Bab 210 : Tespek Palsu

​​Sore itu Jiwa pulang dari RG Group dengan senyuman di wajah, meski tubuhnya terasa linu, tapi membayangkan bertemu dengan Nala dan Ayuda membuat semua lelah tak lagi berarti baginya. Ia berjalan dengan langkah tegap menuju mobil. Namun, tak Jiwa sadari, sejak tadi seorang pria mengawasi lalu mengikutinya dari belakang. Menggunakan mobil dengan warna yang sama, pria itu berhenti tak jauh dari sebuah toko kue saat Jiwa berbelok untuk membelikan camilan Ayuda. Ia tahu, istrinya itu sering merasa kelaparan di malam hari. Ayuda selalu menolak makanan berat karena takut bentuk tubuhnya berubah, tapi hari ini Jiwa berencana memaksa sang istri untuk menikmati kue manis berkalori tinggi. Pria itu ingin Ayuda tahu, bentuk tubuh yang berubah tidak akan merubah cinta yang dia miliki. Jiwa masih tak curiga sama sekali, hingga saat tiba di gedung tempat tinggal Ayuda, dia merasa gerak-geriknya ada yang mengawasi. Jiwa melirik ke belakang saat menunggu pintu lift terbuka dan tetap berpura-pura t
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status