Home / Romansa / Istri Muda Sang Presdir / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Istri Muda Sang Presdir: Chapter 181 - Chapter 190

226 Chapters

Bab 181 : Ketegasan Jiwa

Ayuda senang, penuh semangat dia duduk di kursi makan untuk mencoba melihat berita lewat ponsel barunya. Tiara bahkan sampai tak bisa menahan tawa, begitu juga dengan Ari. Namun, tak lama pria itu memilih pamit karena tidak ingin mengganggu Ayuda.“Aku benar-benar tidak bisa hidup tanpa gadget, apa ini yang disebut kecanduan?” tanya Ayuda tanpa menoleh Tiara.Gadis muda itu meletakkan tas bajunya ke dekat meja pajangan, setelah itu mengambil vacuum cleaner yang tadi ditinggalkan begitu saja oleh Ayuda. Tiara tahu tugasnya di sana, dia pun meneruskan pekerjaan Ayuda membersihkan lantai.Beberapa menit berselang, Tiara kembali menipiskan bibir melihat Ayuda masih sibuk dengan benda pipih di tangan. Ia mendekat ke arah bak cuci piring untuk membersihkan bekas makan Ayuda. Hingga ibu hamil itu sadar dan meminta maaf.“Tidak apa-apa Nona, saya sudah biasa melakukan pekerjaan rumah, lagi pula tugas saya di sini untuk menggantikan tugas ibu.”Ayuda merasa kagum dengan jawaban Tiara, dia samp
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 182 : Jangan Saling Menyiksa!

“Keputusanku sudah bulat, meski kamu tidak mau menandatangani surat cerai, tapi secara agama kita sudah bukan pasangan suami istri.”Wangi mematung saat Jiwa mengatakan kalimat yang membuat dunianya seekan baru saja runtuh. Ia ingin menganggap ini hanya mimpi, tapi jelas mustahil. Jiwa yang begitu sangat mencintainya, dan selalu menuruti semua keinginannya tiba-tiba melakukan hal mustahil - yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.“Mas!”“Tidak perlu ada keributan, jika kamu menginginkan harta gono gini sebutkan saja jumlahnya. Aku ingin kita berpisah baik-baik, aku juga tidak ingin perceraian ini menjadi bahan gosip dan malah mengancam karirmu,”ucap Jiwa.“Mas Jiwa, apa semua ini karena wanita itu?” tanya Wangi. Ia tidak bisa membendung air mata. Semua rencana yang dia susun sedemikian rupa hancur berantakan, dan bahkan kini membuat orang yang paling dia cintai memilih meninggalkannya.“Tidak! Ayuda juga pergi, aku bahkan tidak tahu dia ada di mana sekarang. Aku merasa bersalah ke
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 183 : Pembohong

“Aku tidak bercanda, tanyakan sendiri ke putramu.” Ramahadi naik ke atas ranjang, dia biarkan Linda bingung dengan pikirannya sendiri. Belum hilang rasa penasaran wanita itu tentang Ayuda, kini ditambah informasi tentang Sienna yang ingin melamar Raga. Linda yang kesal memutuskan ikut berbaring, dia peluk suaminya itu dari belakang dan bahkan menggesekkan dadanya ke punggung Ramahadi. “Ma!” Linda mengatupkan bibir rapat-rapat, dia bukannya ingin mengajak sang suami bercinta, melainkan hanya ingin jujur tentang rahasia yang selama ini dia simpan rapat-rapat. Meski yakin pasti akan dimarahi, tapi menurut Linda akan jauh lebih baik dari pada Ramahadi mendengarnya dari Wangi. “Pa, aku mau jujur, tapi jangan dimarahi!” “Apa?” “Selama ini aku berjudi dapat duitnya dari Wangi,”ucap Linda dengan suara yang dia buat sekecil mungkin. “Kembalikan semua uang yang sudah Wangi berikan, kamu itu orangtua yang tidak bisa mengayomi.” Linda terkejut, tapi bukan karena dirinya baru saja dikatai
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 184 : Tidak Akan Mudah

Ayuda mulai disibukkan dengan pekerjaan barunya. Ia bisa tenang membaca artikel dan jurnal di laptop sambil menikmati semangkuk salad buah yang dibuat oleh Tiara. Wanita itu seperti menciptakan dunia baru sendiri.“Kak, kakak harus bangun dan jalan-jalan, kalau kebanyakan duduk nanti kaki kakak bisa bengkak.”Tiara dengan penuh perhatian mengingatkan Ayuda. Ia memang diberi pesan oleh ibunya untuk melakukan itu.“Oke, sebentar lagi setelah ini aku akan berjalan keliling halaman empat kali,” kata Ayuda. Hampir tiga minggu tinggal bersama, Ayuda sudah terbiasa dengan perintah, omelan bahkan nasihat dari gadis yang jauh lebih muda darinya itu.Tiara diam-diam memiliki kejutan untuk Ayuda. Hari itu, ibunya akan datang karena sang tuan sudah mengizinkan. Ramahadi membuat kesepakatan dengan Linda, hingga wanita itu tak berani untuk mengusik Ayuda.Sudah lima belas menit sejak Ayuda berkata sebentar lagi ke Tiara. Ia masih saja sibuk membaca sebuah artikel tentang keluhan para mama muda yang
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 185 : Hanya Papa Yang Tahu

Empat bulan kemudian “Kok ga dimakan, Nona?” tanya Bik Nini karena Ayuda sama sekali tidak menyentuh makanannya. “Aku mendadak tidak berselera, rasanya jus saja tidak bisa masuk,” jawab Ayuda sambil mendorong piring yang ada di hadapannya agak menjauh. Ayuda sendiri memang tidak nafsu makan sejak pagi, rasanya apa pun yang masuk ke mulutnya terasa hambar. Dia lantas memilih bangun dari duduknya, berdiri sambil memegangi perut yang besar dan kini terasa berat karena sudah menginjak usia tiga puluh enam minggu. Tiara yang setiap akhir pekan datang ke villa juga ada di ruang makan, dia menatap Ayuda yang terlihat meringis menahan sakit dan wajahnya pun tampak pucat. “Kak Ayuda sakit?” tanya Tiara yang cemas. Ayuda menggelengkan kepala, tubuhnya memang terasa tidak nyaman, perutnya mulas tapi tidak terlalu sakit, hal ini membuat Ayuda memilih mengabaikan. “Aku baik-baik saja,” jawab Ayuda dengan suara sedikit berat. Tiara dan Bik Nini saling tatap, kemudian memandang Ayuda yang hen
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

Bab 186 : Putri Kecil Mommy

Setengah jam kemudian Ari sampai. Ia mendapat pukulan dari bik Nini di lengan dan omelan dari Ayuda. Pria itu bergegas memasukkan tas kecil milik Ayuda lalu melesatkan kendaraan agar secepat mungkin sampai ke klinik.Saat di mobil, Ayuda terus merintih dan berteriak karena rasa sakit yang dirasakan. Dia bahkan hampir membenturkan kepalanya sendiri ke kaca, jika Tiara tidak menghalangi.“Sabar, Kak. Tarik napas, terus buang.” Tiara mencoba mengarahkan Ayuda untuk bernapas dengan benar agar mengurangi rasa sakitnya.Ayuda mencoba mengikuti arahan Tiara, tapi tetap saja rasa mulasnya tidak hilang dan kini malah semakin menjadi-jadi.“Kenapa sesakit ini?” Lagi-lagi Ayuda menggerutu, kini bahkan tanpa sengaja meremas telapak tangan Tiara yang menggenggamnya.“Aduh!” Tiara kini memekik karena kesakitan.Bik Nini duduk di depan, menoleh ke belakang dan panik saat melihat bagaimana Ayuda kesakitan hingga bicara kasar dan sampai meremas tangan Tiara.“Buruan, Ari! Nanti bayinya lahir di mobil!
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

Bab 187 : Selingkuhan Papa

Ayuda terbaring lemah menunggu putri cantiknya yang sedang dibersihkan oleh bidan. Wajah lelahnya membuat bik Nini merasa kasihan hingga menawari minum. Namun, dia menolak dan meminta pembantunya itu untuk mengawasi saja putrinya yang sedang mendapat perawatan.Beberapa jam kemudian, Ayuda sudah diperbolehkan pulang. Dengan tubuhnya yang masih terasa lelah, dia sudah mulai belajar menyusui anaknya dibantu bik Nini.“Dia sangat mirip dengan Anda, Nona. Apa Anda sudah menyiapkan nama untuknya?” tanya bik Nini setelah mengganjal punggung Ayuda dengan satu bantal agar lebih nyaman.“Surinala Flair Zivanya, anak perempuan yang memiliki kepribadian cantik dan bercahaya,” ucap Ayuda dengan senyum lebar. Ia mengecup lembut pipi Nala. Ayuda masih tak percaya dirinya yang keras kepala seperti batu, bisa mengandung dan melahirkan bayi lucu seperti ini.“Bik, apa aku sudah jadi ibu?”“Iya Nona, Anda sudah menjadi ibu.”“Ini masih seperti mimpi,” lirih Ayuda._Jiwa masih teguh dengan pendiriannya
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

Bab 188 : Wanita Pesanan Jiwa

“Pindah? Kenapa?”Ayuda masih di atas ranjang sambil menimang sang putri, dia kebingungan setelah mendengar apa yang baru saja disampaikan oleh Ari. Pria yang beberapa bulan ini seperti menggantikan posisi Aldi itu berkata bahwa Ramahadi menginginkannya pindah ke penthouse secepatnya.“Papa membelikan sebuah penthouse untukku?”Ayuda tak percaya, sedangkan bik Nini yang ada di sana merapikan baju milik Nala hanya bisa menelinga. Sebagai pembantu orang kaya, dia jelas tahu apa yang dimaksud dengan penthouse. Hunian yang biasanya berada di bagian paling atas gedung apartemen itu berharga jauh lebih mahal dibandingkan bangunan di bawahnya. Tak sembarang orang yang bisa memiliki hunian seperti itu, jadi jika Ramahadi yang kaya raya membelikannya untuk Ayuda hal itu wajar-wajar saja.“Untuk Apa Papa membelikan penthouse?” Ayuda masih bertanya-tanya, dia pandangi wajah Nala yang terlelap, pipi bayi itu nampak kemerah-merahan dan membuatnya semakin cantik.“Apa mungkin hadiah untuk Nala?” ba
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

Bab 189 : Pindah Ke Penthouse

Bagai orang yang tak memiliki dosa, Jiwa pulang ke rumah larut malam. Ia menaiki anak tangga pelan-pelan hingga suara tapak kakinya nyaris tak terdengar. Jiwa terus menunduk seolah memerhatikan langkah. Bibirnya tersenyum masam, kesepian adalah teman setia baginya semenjak Ayuda pergi. Hingga, saat dia baru saja merebahkan tubuh di atas ranjang bekas kamar Ayuda, suara Raga terdengar menggelegar. Adiknya itu ternyata belum tidur dan sengaja menunggunya pulang.“Jiwa, dasar brengsek. Kenapa kamu tidak datang? Sialan, Sienna marah karena mengira aku yang memesan PSK itu.”Raga yang sudah mengomel terdiam mendapati Jiwa terlentang dengan sebelah lengan menutup mata. Hatinya seketika merasa iba, perasaan marah yang sudah dia tahan sejak tadi menguap bak buih melihat sang kakak seperti itu.“Kita bertengkarnya besok saja. Aku lelah,” lirih Jiwa.Raga membuang napas kasar, sejak kecil dia sama sekali belum pernah melihat Jiwa serapuh ini. Bahkan saat menghadapi masalah, Jiwa tak pernah menu
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

Bab 190 : Mendatangi Gedung Itu

Meski benci ke Bowo, tapi hari itu Dira terpaksa menemui pria itu di rumahnya. Dira ingin Bowo membantunya sebagai ayah tiri untuk menerima lamaran dari Aldi.“Kamu, mau nikah sama dia?”Bowo melongo, mukanya jadi bego bahkan Randy sampai harus menyenggol lengan sang papa untuk menyadarkan agar tidak bersikap seperti itu di depan Dira dan Aldi.“Kenapa? aku dan mas Aldi saling cinta, untuk apa pacarana lama-lama,” jawab Dira sedikit ketus, seharusnya dia bersikap manis karena sedang meminta bantuan.Tak terdengar kapan berhubungan dan kini mau lamaran jelas membuat Bowo kebingungan. Dia pandangi Aldi yang hari itu memakai pakaian kasual, karena biasanya pria itu mengenakan setelan jas rapi saat menemuinya.“Kapan kalian pacarannya?”Akhirnya Randy memberanikan diri bertanya, dia memang beberapa kali bertemu dengan Dira. Randy menyadari di mana ada kakaknya pasti ada Aldi.“Tiga bulan yang lalu, kenapa?” Dira menjawab masih dengan nada tak bersahabat. “Aku ingin menikah sama mas Aldi,
last updateLast Updated : 2022-12-30
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
23
DMCA.com Protection Status