"Bu Laura, ayo masuk!" Maira menyambut Laura dan Paul dengan hangat. "Shinta, apa kabar, Sayang?" Laura memeluk Maira lalu mereka saling menempelkan kedua pipi. "Baik, Bu. Ayo Paul, silakan masuk!" Paul mengangguk dengan tersenyum. Menit kemudian semuanya telah duduk di kursi ruang tamu. "Kok sepi? Suami dan anakmu mana, Shin? Aku mau kenal!" Laura membuka percakapan. "Kaisar sedang mandi. Rein tadi ada di ruang kerjanya. Sebentar Aku panggilkan." Namun baru saja Maira bangkit hendak memanggil Rein, tiba,tiba saja suaminya itu sudah tiba di ruang tamu dengan membawa kunci mobil ditangannya.. "Loh, Rein. Kamu mau ke mana?" Maira menatap Rein dengan penuh selidik. "M-maaf, Aku harus ke rumah sakit. kemarin ada salah satu karyawanku ditabrak. Aku harus lihat keadaannya." "Tapi, apa tidak bisa digantikan asistenmu?" Wajah Maira tampak kecewa. Rein menatap Maira dengan rasa bersalah. Beban di dadanya terasa begitu menghimpit. Namun panggilan dari rumah sakit berkali-kali tid b
Read more