"Kayla, kamu kenapa? Kamu habis nangis?" Dewi baru saja masuk ke toilet wanita, terkejut melihat Kayla sedang mengusap matanya yang memerah. Kayla menggeleng. "Mataku kelilipan, Mbak Dewi. Aku duluan, ya!" "Eeeh, ntar dulu! Kamu pasti bohong, kan?" Dewi menghalangi Kayla untuk keluar dari toilet. Wanita itu penasaran dengan apa yang terjadi pada wanita cantik berhijab itu. Dewi menyipitkan matanya memandang wajah Kayla yang terlihat sedih. Sementara Kayla yang tadi sudah membuka maskernya, berusaha menutupi wajahnya. "Kay ..., kalau ada apa-apa, cerita aja. Siapa tau aku bisa bantu." Kayla mengangguk cepat. Ia ingin segera keluar dari sana. "Makasih, Mbak Dewi. Aku nggak apa-apa, kok. Aku keluar dulu." Kali ini Dewi membiarkan Kayla keluar dari toilet itu. Ia sangat yakin Kayla berbohong. Waktunya jam makan siang karyawan. Dengan langkah cepat Kayla berjalan keluar kantor menuju warung nasi yang berada di pinggiran jalan, cukup jauh dari Eternal Group. Karena hendak berhema
Baca selengkapnya