Semua Bab Istri Dekilku Anak Sultan: Bab 261 - Bab 270

431 Bab

Bab 261

[Kak Paul, kapan ke Jakarta? Ibu minta Kakak harus segera nikahi Aku. Bagaimana ini, Kak? Aku harus jawab Apa?] Sebuah pesan dari Syafa membuat mata Paul melebar memandang layar ponselnya. Ia ingin menghubungi Syafa langsung. Tapi Saat ini ia sedang berada di kamar Laura. "Semoga saja Rein secepatnya ke sini. Aku harus segera ke Jakarta," pikirnya dalam hati. Pria bule itu sempat panik setelah membaca pesan dari Syafa. [ Malam ini Aku akan datang. Tunggu Aku! Jangan pernah meragukanku] Paul membalas pesan itu. Semoga saja Syafa menjadi lebih tenang. Ia tau Syafa sama gelisahnya dengan dirinya.. "Kamu kenapa, Paul? Sejak tadi Mama lihat kamu gelisah terus." Laura memperhatikan Paul yang sibuk berbalas pesan dengan wajah tegang. "Eee ...Ma, Aku ada sedikit masalah di club. Malam ini Aku ke Jakarta dulu. Besok setelah urusanku selesai, Aku akan kembali ke sini." Paul.bicara hati-hati pada Laura. Ia khawatir mamanya itu akan kecewa jika ia tinggal. "Memangnya ada urusan apa? Pen
Baca selengkapnya

Bab 262

"Kayla, kamu cantik banget hari ini." "Harusnya kamu jadi model aja Kay, cocok!" Tak henti-hentinya para pria di ruangan itu menggoda Kayla yang sedang sibuk menggunakan mesin fotokopi. Kayla memang kadang membantu para manager untuk memfotokopi beberapa berkas. Namun, Kayla hanya menanggapi godaan para pria itu dengan senyuman. Ia menganggap para karyawan pria di kantor itu hanya bergurau. Tidak ada yang serius. Sementara itu, di lobby gedung Eternal group, Raka baru saja tiba di area parkir. Ia mendapat kabar bahwa Rein masih berada di luar kota. Tanpa ada rasa kapok setelah diusir secara tidak terhormat beberapa hari yang lalu, Pria yang kini mulai terlihat klimis kembali, masuk begitu saja ke dalam gedung pusat Eternal group. Saat itu para security sedang mengikuti apel pagi di lapangan samping. Sementara security yang sedang berjaga tidak mengenali Raka karena masih baru, dan mempersilakan pria itu masuk. Dengan santainya, Raka masuk dan langsung melangkah menuju lift khus
Baca selengkapnya

Bab 263

"Mas Raka, mau apa kamu, Mas?" Kayla perlahan mundur melihat Raka yang terus melangkah hendak mendekatinya. "Aku suamimu. Aku berhak atas Kamu.!" sontak Raka memeluk Kayla begitu erat. "Lepasin Aku, Mas!" Kayla berusaha untuk mendorong tubuh Raka. Walau dalam hatinya ada kehangatan dan kebahagiaan saat berada dalam dekapan tubuh kekar itu. "Pulanglah Kayla. Aku merindukanmu!' bisiknya. Kayla kembali.mengingat tatapan Raka penuh damba pada Shinta beberapa hari yang lalu. Ia pun kembali meragukan kata-kata rindu yang diucapkan suaminya itu. "Kamu hanya rindu tubuhku, Mas. Bukan Aku." Kayla memberanikan diri mengatakan sesuatu yang menjadi beban hatinya selama ini. Raka semakin mempererat pelukannya "Tidak, Kayla! Itu tidak benar! Aku benar-benar mencarimu kemana-mana" "Sudahlah,Mas. Aku nggak mau kamu nyakitin Aku lagi. Lebih baik kita hidup masing-masing saja sekarang." Kayla berusaha melepaskan diri dari pelukan Raka. Namun tubuhnya yang lebih kecil tak sanggup melawan tubuh Ra
Baca selengkapnya

Bab 264

"Laki-laki brengsek! Sedang apa kalian di dalam?" Raka berdiri melotot pada Genta dan Kayla. "Mas Raka, Kami nggak ngapa-ngapain!' jerit Kayla melihat Raka mulai melangkah menghampiri Genta. Mata Raka berkeliling melihat ruangan yang banyak berisi alat-alat untuk pemotretan. Ia yang masih dilanda emosi, melangkah maju hendak mencengkeram kaos Genta. Namun dengan secepat kilat pria muda itu menepis tangan Raka. Raka yang tak terima dan semakin emosi mulai mengarahkan satu pukulan ke wajah Genta. Namun lagi-lagi Genta dengan mudahnya menangkis tangan Raka. Para karyawan sudah banyak yang berdatangan. Mereka tak berani melerai perkelahian itu. "Kamu pasti sudah berbuat yang tidak pantas di ruangan ini. Iya, kan? Ngaku aja!" Raka sengaja berteriak agar semua orang mendengarnya.. Kini Genta yang tersulut emosinya. Ia mencengkeram kemeja Raka dengan kasar. Raka berusaha melepaskan diri namun tenaganya tak mampu melawan Genta yang begitu kuat. "Jangan asal menuduh! Ini namanya penc
Baca selengkapnya

Bab 265

"Maaf Tuan Abraham, bukankah sebaiknya kita membicarakan penawaran kerjasama dari PT. Anggada jaya? Saya sudah siap untuk mempresentasikan penawaran kami." Abraham tertawa keras. Suara dan tawa yang begtu dominan, perkataan yang tegas serta tidak menerima penolakan, membuat Maira menyimpulkan bahwa pria yang ada di hadapannya adalah seorang pria arogant. "Tenang saja Shinta. Reinhard sudah berkali-kali mempresentasikannya di hadapanku. Kali ini kita santai saja dulu. Nikmati menu yang ada di reatoranku ini. Jika kamu tidak mau mengatakan makanan kesukaanmu, tidak apa. Aku akan hidangkan seluruh menu istimewa di restoran ini." Maira ternganga mendengar ucapan AbrahamIa tak percaya jika pria yang di katakan Rein sebagai Pria dingin, angkuh dan sulit dipemgaruhi, ternyata jauh dari itu semua. Maira hanya bisa terdiam saat beberapa pelayan mondar-mandir menghidangkan beberapa menu. "Ayo, kamu harus coba ini dan ini!" Abraham menunjuk beberapa makanan. Sesekali ia menyendokkan satu m
Baca selengkapnya

Bab 266

"Aku akan segera menikahi Syafa." Rein melebarkan matanya, ia tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Paul barusan. "Kamu yakin? Syafa belum sembuh. Bagaimana dengan Mama?" Apa kamu yakin Mama akan menerina Syafa?" Rein mencecar banyak pertanyaan pada pria yang postur tubuhnya tak jauh berbeda dengannya itu. Saat ini keduanya sedang berada di depan administrasi rumah sakit. Mereka baru saja menyelesaikan biaya administrasi pengobatan Laura. Hari ini Laura sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Kondisinya sudah sangat stabil. Hari ini pula hasil test DNA Rein dan Paul keluar. "Kedua orang tua Syafa terus-terusan mencecarku. Aku nggak tega dengan Syafa yang terus kepikiran," jelas Paul. Matanya menerawang membayangkan wajah sedih Syafa. "Bagaimana jika Mama--" Rein tidak meneruskan ucapannya. Ia tidak mungkin mematahkan semangat saudara kembarnya itu. .Paul menghela napas kasar.. "Jika mama menolak Syafa, Aku tetap akan menikahinya. Entah kenapa, hatiku seakan sudah terp
Baca selengkapnya

Bab 267

"Hari ini Syafa sudah boleh pulang. Pengobatan dilanjutkan dengan rawat jalan dan terapi secara berkala." Dokter Taufik baru saja memeriksa kondisi Syafa yang membaik dengan pesat. Para dokter tidak menyangka kaki Syafa yang sejak awal diprediksi akan lumpuh permanen, ternyata sudah memberikan respon yang baik. Semangat hidup gadis itu patut diacungkan jempol.. "Bagaimana dengan biayanya, Dok? Apa orang yang namanya Reinhard itu masih bertanggung jawab? Sudah lama sekali dia tidak muncul." Rita bertanya khawatir pada Dokter. Pak Rein selalu menghubungi Saya. Beliau sedang ada di luar kota. Sebentar lagi istrinya akan datang membereskan semua administrasi dan mengantar Syafa pulang ke rumah. "Oh, baguslah kalau begitu. Memang seharusnya mereka memperlakukan Syafa dengan baik." ketus Rita masih dengan wajah angkuhnya.. "Buu, jangan selalu berpikir buruk pada Kak Rein dan Kak Maira. Mereka baik dan bertanggung jawab pada Syafa." pinta Syafa pada ibunya ketika dokter telah selesai
Baca selengkapnya

Bab 268

"Astaga! Aku kesiangan!" Kayla terkejut saat terjaga, matahari telah menembus kaca jendela kamar apartemennya. Ia ingin bangkit, namun tangan kokoh Raka masih melingkar erat di perutnya. "Maaas, Mas Raka! Aku mau kerja, Mas. Udah kesiangan ini" "Hmmm .... " Raka malah memeluknya semakin erat.. "Maaaas! Aku udah kesiangan ini." Kayla berusaha melepaskan tangan Raka yang kekar pada tubuhnya. Namun tenaganya tak sanggup memindahkan tangan yang jauh lebih besar darinya itu. "Udaaaah, nggak usah kerja hari ini! Udah terlambat juga!" gumam pria yang masih memejamkan matanya itu.. "Tapi Mas--" Raka membawa tubuh Kayla ke atas tubuhnya. "Temani Aku saja hari ini. Ayo, Aku ingin kamu seperti tadi malam. Kamu luar biasa saat berada diatasku!" Raka telah membuka matanya. Ia mendudukkan Kayla diatas tubuhnya. "Tapi Aku lapar, Maass!" ucap Kayla manja.. Kayla merasakan lelah dan lapar setelah semalaman saling melepas rindu dan dahaga yang cukup.lama tertunda. Entah berapa kali mereka m
Baca selengkapnya

Bab 269

"Hai, Kay! Kamu kemana aja kemarin? Dicariin Bu Shinta, tuh!" Kayla menghentikan langkahnya saat Dewi memanggilnya. "A-aku kemarin nggak enak badan, Mbak Dewi. Maaf kemarin lupa ngabarin juga. Seharian Aku tiduran aja." Kayla nampak gugup "Kay, sini deh! Aku mau tanya sesuatu." Kayla mendekat pada Dewi yang memanggil dari mejanya. "Kay, memangnya benar kemarin kamu naik mobilnya Pak Raka di tepi jalan?" "Mbak Dewi tau dari mana?" sontak Kayla menjadi lebih gugup. "Jadi beneran kamu digodain sama Pak Raka?" Mata Dewi membulat tak percaya."Nggak, Mbak. Pak Raka cuma ajak Aku bareng sampai depan aja," jawabnya terpaksa berbohong. Andai saja Raka mengakuinya sebagai istri pada semua orang, tentunya ia tak akan berbohong saat ini."Awas hati-hati sama Pak Raka itu, loh Kay! Dia itu suka selingkuh. Bu Shinta dulu bercerai dengan Pak Raka gara-gara mantan suaminya itu selingkuh." Kayla hampir terlonjak mendengar perkataan Dewi. Mantan suami?"Pak Raka itu mantan suaminya Bu Shinta?
Baca selengkapnya

Bab 270

"Ada apa dengan Maira? Setahuku dia baik-baik saja," Rein berkata tenang. Ia melihat wajah Raka yang tak suka padanya. Pria itu sudah duduk di ruang tamu menunggu Laura. "Kamu membiarkan Maira bekerja sendiri. Bahkan urusan perusahaanmu pun dia yang tangani. Sedangkan kamu enak-enakan santai di sini!" Raka berkata sambil memandang sinis pada pria bule itu.. "Loh dari mana kamu tahu kalau Maira bekerja sendiri? Kami masing-masing punya asisten." Emosi Rein mulai.terpancing. Raka tertawa meremehkan. "Apapun tentang Maira Aku tahu. Walaupun dia sudah bukan istfiku lagi. Tapi dia tidak pernah lepas dari pantauanku. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya." Rein tersenyum miring mendengar ucapan pria klimis mantan suami Maira itu. "Maira dan Aku bekerjasama dalam mengelola perusahaan kami," ungkap Rein tegas. "Halaah, Aku tau kamu itu hanya ingin memanfaatkan Maira, bukan!" Lagi-lagi Raka tersenyum sinis.. "Cukup, Raka! Kamu ke sini mau ketemu Bu Laura, kan? Jadi tolong ja
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
44
DMCA.com Protection Status