Share

Bab 238

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah memakan waktu sekitar dua jam, mobil Paul memasuki area parkir night club miliknya. Setelah mobil terparkir sempurna, dua orang karyawan club menghampiri mobil Paul.

"Keluarkan semua barang-barang di bagasi dan bawa ke rumahku!' perintah Paul pada karyawannya.

"Baik, Bos!" Dengan sigap keduanya langsung mengerjakan apa yang diperintahkan bos mereka.

Aina dan Yulia melangkah menuju rumah Paul yang berada di belakang club.

"Aina, Aku tunggu di club secepatnya. Kita harus membicarakan tentang pekerjaanmu di sana nant!" Tanpa menunggu jawaban dari Aina, paul melangkah menuju club.

Saat ia baru saja masuk, ia melihat Raka yang sedang duduk termenung sendirian di salah satu meja. Pria yang sehari-harinya selalu berpenampilan rapi dan klimis itu, hari ini nampak sangat kacau dan berantakan. Tatapannya kosong ke depan. Sekaleng soft drink masih utuh teronggok di atas mejanya.

"Hai,Bos. Bagaimana? Apa Kayla sudah ketemu?" Paul menepuk pelan bahu Raka.

Raka tersentak. Lalu meno
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
eva vebriyanti
paul sama syafa aja udh.. biar aina buang ketempat nya aja krn ga sadar sadar
goodnovel comment avatar
Teady Matius Surya Mulyana 章瑞河
sampai di sini ceritanya mulai menarik. tiga lelaki brengsek yang satu persatu mulai bertobat. jadi penasaran dengan nasib Aina nantinya. kalau bisa adegan esek-esek nya dikurangi atau dihilangkan deh. karena mengurangi keindahan karangan ini. kami hanya tertarik dengan alur ceritanya.
goodnovel comment avatar
Dewi Sekardadu
exellent story
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 239

    "Sayang, udah dong ngambeknya. Aku bisa mati patah hati karena kamu diamkan sejak semalam!" Rein terus mengikuti Maira kemanapun istrinya itu melangkah. Sejak semalam Rein tidak menjawab pertanyaan Maira. Istrinya itu kesal bukan main. Ia hanya ingin Rein jujur. Maira percaya Rein sangat mencintainya. Namun ia tidak terima jika Rein tidak jujur padanya. Maira masih tidak mau bicara, saat ini ia sedang di ruang kerjanya. Sebenarnya di hari libur ini ia tidak ingin mengerjakan sesuatu di ruang kerjanya jika tidak ada yang penting. Namun demi menghindar dari Rein, ia mencari-cari kesibukan di sana. "Sayang, lihat sini dong!" Rein yang berdiri di samping Maira sedikit membungkuk, lalu meraih dagu istrinya itu. Maira ingin menolak.Namun ia tak ingin menjadi istri yang durhaka. Kini mereka saling menatap. Walau sorot mata Maira masih terlihat kesal. Sementara Rein menatapnya dengan penuh rasa bersalah. "Maafkan Aku, Sayang! Aku belum siap menceritakan semuanya padamu." "Tuh kan, bena

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 240

    "Kenapa Aku sangat merindukan gadis itu? Ada apa denganku? Kenapa tidak ada lagi getaran yang kurasakan saat bersama dengan Aina? Secepat inikah hatiku berpaling?" Paul menyetir dengan kecepatan tinggi. Ia sangat bersemangat walaupun tujuannya kali ini sangat jauh dari lokasi clubnya yang berada di wilayah Jakarta Utara. Sementara rumah sakit tempat Syafa dirawat adalah di kota Bogor. Jika saja mobilnya ini bisa terbang, Ia rela membayar mahal agar bisa secepatnya tiba di sana. Senyuman manis Syafa terus membayanginya. "Astaga! Apakah ini yang dikatakan cinta pada pandangan pertama?" Paul tak habis pikir dengan dirinya Fisik Aina jelas-jelas jauh lebih sempurna dari pada Syafa. Namun ia melihat ketulusan dari hati Syafa yang masih sangat polos. Tak terasa, mobil yang dikendarai Paul telah memasuki jalan tol menuju Bogor. Saat di perjalanan ia menyempatkan diri berhenti di sebuah rest area untuk membeli sesuatu. Paul masuk ke dalam sebuah mall yang berada di rest area cibubur. M

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 241

    "Bapak, Ibu ... Kenapa marah-marah dengan Kak Rein?" protes Syafa. "Kamu diam aja, Sya! Laki-laki ini sudah melanggar kesepakatan. Kita sepakat tidak akan membawa masalah ini ke jalur hukum, asalkan dia mau bertanggung jawab atas biaya pengobatanmu hingga sembuh total dan datang setiap dua hari sekali menemanimu di sini. Jika tidak, dia harus mau menikah denganmu. Sekarang kamu sudah lumpuh, pria mana yang mau denganmu? Bisa-bisa dia juga akan kabur ninggalin kamu!" Rita bicara panjang lebar dengan berapi-api. Napasnya naik turun karena emosi. "Aku nggak mau. Lagian, Kak Rein sudah menikah, Bu. Aku juga nggak cinta dengan Kak Rein. Biar aku berobat saja, Bu! Kak Rein pasti tanggung jawab? Iya, kan, Kak Rein?" Rein mengangguk pasti. "Tidak! Kamu harus menikah dulu. Jadi istri kedua pun tidak apa. Yang penting dia tidak bisa pergi ninggalin kamu," sanggah Rita dengan emosi. "Astaghfirullah, ibu, Bapak! Tega sekali kalian bicara seperti ini. Saya adalah istri Rein. Saya juga tida

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 242

    "Maaf, kalau saya ikut campur. Kalau diizinkan, Saya ingin menemani Syafa fisioterapi mulai besok." Paul tiba-tiba saja bicara. Ia mengangguk sopan pada Akbar dan Rita. Kedua orang tua Syafa itu sempat terkejut mendengar permintaan pria bule itu. Mereka memandang Paul dengan tatapan bingung. "Saya Paul. Saya teman dari Rein dan Maira. Sejak beberapa hari ini Saya sudah mengenal putri Bapak dan Ibu," lanjut pria tampan berwajah bule itu. Sejak tadi Akbar dan Rita memang melihat keberadaan Paul di sana. Namun mereka tidak menyadari kalau sebenarnya putri mereka beberapa kali saling mencuri pandang dengan pria itu. Sebuah senyum bahagia namun malu-malu terbit dari wajah gadis cantik berhidung mancung itu. Pipi chubynya tampak semakin menggemaskan saat ia tersenyum. "Bagaimana, Sya? Kamu mau ditemani oleh Dia?tanya Akbar. Syafa mengangguk malu-malu. Maira dan Rein saling melirik dan mengulum senyum mereka. "Kalau Syafa mau, kami tidak mungkin melarang. Yang penting saat ini adala

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 243

    Deru mesin mobil memasuki halaman terdengar dari dalam. Aina yang sejak tadi belum tidur segera bangkit dari ranjang, lalu melangkahkan kakinya hendak keluar membukakan pintu untuk Paul. "Hai, kamu baru pulang?" Paul terkejut saat pintu rumahnya terbuka. Aina tersenyum menyambutnya. Wanita itu memakai pakaian yang sangat minim. "Kamu belum tidur?" Paul balik bertanya sambil melangkah masuk melewati Aina yang masih berdiri di ambang pintu. Aina merasa sedikit kesal karena Paul mengabaikannya. Padahal ia sudah memakai pakaian tidur yang sangat tipis. Biasanya, Paul tidak akan pernah tahan melihatnya seperti itu. "Paul, tunggu!" Aina mengikuti Paul hingga ke kamarnya. "Ada apa? Aku lelah. Aku ingin istirahat." Paul membuka kaosnya lalu melemparkannya ke dalam keranjang pakaian kotor. Lalu melorotkan celana panjangnya hingga meninggalkan sehelai boxer hitam, satu-satunya kain yang melekat di tubuhnya kini. Aina menelan salivanya melihat kejantanan Paul yang tercetak jelas dari ba

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 244

    "Mbak Kayla, dipanggil Bu Nurma." Kayla yang baru saja keluar dari kamar mandi mendadak cemas saat mendengar nama Bu Nurma. Manajer restoran yang sejak kemarin mengancam akan memecatnya. "Iya, Mbak," sahutnya pada salah satu pelayan di restoran itu. Kayla melangkah ragu menuju ruang Bu Nurma yang terletak di belakang restoran ini, tepatnya di samping musholla. Apakah ia akan dipecat hari ini ? Apa dia akan dimarahi karena kemarin sempat hampir terjatuh hingga membuat suasana restoran jadi panik? Kayla hanya bisa menerka-nerka apa yang akan terjadi padanya sesaat lagi. Perlahan ia mengetuk pintu ruangan Bu Nurma dengan gemetar. "Masuk!" Terdengar sahutan dari dalam. Perlahan Kayla membuka pintu. Nampak.wanita bertubuh gemuk itu sedang menatapnya dengan intenst. "Selamat pagi, Bu!" Kayla mengangguk hormat pada manajer restoran itu. "Duduk!" Kayla perlahan duduk pada kursi yang berada tepat di depan wanita bertubuh gemuk itu. "Tolong jawab dengan jujur! Apa kamu sedang hamil?

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 245

    "Bu Shinta. Terimakasih. Saya pikir, Saya akan langsung dipecat lagi setelah Ibu tau kalau Saya hamil." Kayla masih terus meneteskan air mata. Ia masih terkagum-kagum pada kebaikan wanita cantik di hadapannya. "Saya juga tidak menyangka, ternyata Ibu adalah pemilik perusahaan ini. Betapa ibu sangat baik dan bijaksana." lanjut Kayla yang tak sanggup menyimpa rasa haru, kagum dan bahagia melebur menjadi satu Maira yang sejak tadi menatap Kayla tak berkedip, tanpa dia sadari ikut meneteskan air mata. Ia dapat merasakan kesulitan wanita di hadapannya. Merasa sendirian, dikelilingi oleh orang-orang yang membencinya, dibentak, dimarahi serta dimaki setiap hari. Maira pernah merasakan hal itu dulu, dan ia tak pernah lupa sampai kapanpun. Bukan berarti dia dendam. Namun, ia bisa merasakan sakitnya saat itu, hingga ia berjanji pada dirinya sendiri, tidak akan melakukan hal yang sama pada siapapun.."Kay..., maaf ya. Suami kamu ... dimana?" Dengan sangat hati-hati Maira bertanya sambil meng

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 246

    "Sendirian? Mau ditemani?" Seorang wanita cantik bertubuh sintal mendekati pria yang sejak tadi hanya termenung di sebuah meja yang berada di sudut night club. Namun, pria itu sama sekali tak menghiraukan pertanyaan wanita seksi yang kini telah duduk di sampingnya. "Kok diam aja. Lagi bete ya, Om? Ke atas, yuk!" Wanita berpakaian serba terbuka itu mengedipkan sebelah matanya. Jemari lentiknya mulai meraba-raba bagian dari tubuh kekar pria disebelahnya. "Maaf, Saya sedang tidak berminat!" gumam Raka seraya beringsut menjauh dari tubuh wanita itu. Entah kenapa ia sama sekali tidak terpengaruh oleh sentuhan dan godaan wanita muda yang sangat seksi itu. "Huh sombong banget. Bilang aja lagi bokek!" Suara wanita itu berubah ketus. Ia melirik penampilan Raka dari atas ke bawah. Di meja pun sama sekali tidak ada minuman yang terhidang. "Heh, kalau lagi bokek jangan ke sini! Miskin bangetlu! Minuman aja nggak sanggup beli!" Dengan kesal wanita itu bangkit berdiri dan beranjak dari meja Ra

Bab terbaru

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bagaimana Kisah Maira Selanjutnya?

    Hai, Pembacaku. Terimakasih sudah membaca Istri Dekilku Anak Sultan hingga tamat.Mau tau kisah Maira selanjutnya? Langsung aja baca cerita baru aku yang berjudul :Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya"Dengan wajah sok polosmu itu kamu berbohong kalau kamu masih suci! Padahal saat menikah denganku, kamu sudah tidak perawan!”Kehidupan rumah tangga Analea terasa dingin karena Hamid, suaminya, salah paham dan menuduh Analea tidak suci lagi, karena Analea tidak "berdarah" di malam pertama mereka. Ditambah lagi asal usul Analea dianggap tidak jelas dan kurang bermartabat karena merupakan anak angkat dari mantan wanita malam.Hingga akhirnya Analea menemukan suaminya tidur bersama wanita lain."Aku ingin bercerai!" Tak lagi bisa percaya pada Hamid, Analea menggugat. "Kalau tidak, aku akan sebarkan berita ini di kantormu.""Memangnya orang akan percaya padamu? Semua juga tahu dari mana asalmu! Mereka pasti lebih percaya padaku." Si suami peselingkuh enggan melepaskan Analea yang

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra Part 4

    Setahun kemudian. "Ayo turun, Sayang! Kita sudah sampai." Paul membantu Syafa keluar dari mobil. Wanita itu kesulitan keluar karena perutnya yang sudah sangar besar. "Jangan lahir dulu, Nak. Biarkan Ibumu ini merasakan seperti apa wisuda itu." lirih Syafa seraya mengelus perutnya dengan lembut. Paul membimbing istrinya turun dari mobil dengan sangat hati-hati. Penampilan Syafa kini berbeda. Morine merancang kebaya panjang hingga semata kaki yang sangat pas untuk Syafa yang sedang hamil tua. Paul menggandeng Syafa menuju sebuah gedung pertemuan yang cukup berkelas di kota Jakarta. "Pelan-pelan jalannya. Jangan terlalu gagah!" bisik Paul yang terlihat tampan dengan stelan jas hitamnya. Pria bule itu melangkah dengan bangga mendampingi sang istri yang baru saja meraih gelar sarjananya. Beberapa bulan belakangan ini Syafa berjuang dalam keadaan perut besar demi menyelesaikan kuliahnya sebelum bayinya lahir. Dua target dalam hidupnya yang mampu ia capai dalam waktu bersamaan. Yaitu me

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 3

    Berita tentang Syafa ada hubungan dengan pejabat bernama Boy Azka yang dihubungkan dengan artis lawas bernama Kirana memang sempat memanas di masyarakat dan media sosial. Namun hal itu perlahan hilang dari media. Tentu saja ini adalah hasil kerja beberapa anak buah Boy Azka. Ternyata dalam hal ini, dengan uang segalanya akan menjadi mudah. Tak ada lagi media yang mengekspos berita tersebut. Sejak kejadin itu Boy Azka mulai hati-hati. Ia tak lagi berani bertemu Syafa di tempat umum, walaupun secara sembunyi-sembunyi. Sebagai gantinya, setiap sebulan sekali Syafa akan menginap di rumah Boy Azka bersama Paul. Hubungan keluarga mereka sudah sangat harmonis. Lintang yang tadinya memperlihatkan rasa tidak sukanya pada Syafa, justru kini sangat perhatian pada adik tirinya itu. Bahkan kadang membuat Paul cemburu karena Syafa begitu dekat dengan kedua kakak lelakinya. "Kak, hari ini acara syukuran Bapak dan Ibu pulang dari Haji. Kita ke sana, yuk!" Syafa bergelayut manja pada suaminya yang

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 2

    "Dia tampan sekali seperti Kamu, Mas." Anita memandang takjub pada bayi laki-laki yang menggeliat di dalam box bayi milik rumah sakit itu. "Ya, dia yang akan menggantikan kita nanti di perusahaan. Dia akan menjadi pebisnis handal," lirih Indra tanpa senyum. Perasaan pria itu masih belum tenang karena ibu dari sang bayi tersebut masih belum.sadar. "Semoga ibumu segera bangun, Nak!" parau suara Indra menahan sedih. Dokter bilang Aina kelihangan banyak darah ketika melahirkan tadi. Saat ini istri mudanya itu sedang ditangani oleh dokter ahli. "Sabar, Mas. Kita doakan saja semoga Aina segera sadar." Anita membelai pelan punggung suaminya. Dadanya sesak melihat Indra memandang bayinya dengan tatapan sedih. "Anita, jika terjadi sesuatu pada Aina, apakah Kamu mau merawat anak ini?" "Astaghfirullah, Mas. Ayo optimis, dong, Mas! Aina pasti akan sembuh. Aku pasti akan membantu Aina merawat dan menyayangi bayi ini sepenuh hati." Anita memandang gemas bayi merah yang berwajah tampan itu. M

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Ekstra part 1

    "Om Indraaa ...! Aduh, sakit, Om ...! Om Indraaa ...!" Aina berteriak sambil memegang perutnya yang sudah semakin besar. Ia terduduk lemas di ranjang kamarnya. Suaranya terdengar hingga keluar karena pintu kamar yang sengaja ia buka sejak tadi. Indra yang sedang berada di ruang kerjanya bersama Anita tergopoh-gopoh menghampiri istri mudanya. Anita pun mengikuti dari belakang dengan panik. "Kenapa Aina? Apa Kamu mau melahirkan?" cecar Indra bingung. Pria paruh baya itu berjalan mondar mandir di depan Aina, entah apa yang harus ia lakukan melihat wajah pucat Aina. Keringat dingin membasahi wajah istrinya itu. "Aduh, Om. Sakit sekalii. Aku nggak tahan ...!"Aina terus merintih. Tubuhnya bergetar hebat menahan sakit. "Maas, cepetan siapin mobil! Kita bawa Aina ke rumah sakit, segera!" teriak Anita yang juga sibuk kesana-kemari di kamar Aina seperti sedang mencari sesuatu "Mbaaak, Mbaaak, ini ART pada kemana, sih?" Anita masih berteriak memanggil para ARTnya. "Ya, Bu. Ada apa?" seora

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 426

    "Tolong cepat, Pak!" Rein menepuk pelan bahu sang supir yang melajukan mobil ke Bandar Udara International Kuala Lumpur. Supir itu mengangguk. Berkali-kali Rein menoleh pada jam tangannya. Ia tak ingin terlambat ikut penerbangan pagi itu. Semalam, setelah menerima panggilan dari Yuda, Rein merenung. Awalnya ia berpikir Yuda tidak serius. Bagaimana mungkin Maira bisa hamil, sementara ia sudah divonis oleh dokter akan sulit untuk memiliki keturunan? Lalu ia ingat kata-kata Maira yang mengatakan, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Sulit untuk punya keturunan, bukan berarti tidak bisa. Sempat terlintas di benaknya hal negatif tentang Maira. Jangan-jangan itu bukan anaknya? Namun dugaan itu segera ia tepis, karena ia sangat percaya Maira adalah seorang istri yang setia. Pria dengan jambang lebat itu ingin membuktikan sendiri ucapan Yuda semalam. Apa ini hanya akal-akalan sahabatnya saja agar dia kembali ke indonesia? Akhirnya malam itu juga Rein yang belum tidur sejak kemarin,

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 425

    Maira wanita yang kuat. Walau hatinya menangis. Ia tetap terlihat tegar di depan semua orang. Rein memang pergi dari kehidupannya. Namun pria itu tetap selalu ada di hatinya. Meninggalkan buah cinta mereka yang kini ada di dalam perut Maira. "Bu Shinta, Pak Yudatara dan istrinya ingin mengundang Ibu makan siang di rumahnya." "Yuda? Hmmm ... apa mungkin ada kabar tentang Rein?" gumam Maira yang baru saja selesai rapat dengan para relasi bisnisnya. "Baiklah. Katakan pada Yuda Aku mau. Kamu jadwalkan saja secepatnya!" ujar Maira sebelum meninggalkan ruang meeting. "Maira, bagaimana dengan pertemuan di Samarinda dua hari lagi? Apa Kamu bisa ke sana?" Raka menghampiri Maira ke ruangannya. Sejak Pratama memaksa Maira untuk membiarkan Raka membantunya, wanita itu tak lagi membantah. Apalagi Laura juga mendukung. Ia bersyukur Raka sudah banyak berubah. Mantan suaminya itu kini lebih paham akan batas-batas yang wajar diantara mereka. "Nanti Aku pikirkan, Mas," sahutnya bingung. Biasanya Re

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 424

    "Aku nggak mau sendirian di rumah!" Aina cemberut saat duduk di ruang makan, sejak melihat Indra sudah bersiap hendak ke kantor. "Astaga Aina. Tolong jangan mulai lagi! Banyak rapat penting yang harus Aku hadiri. Apalagi sejak Rein keluar negeri. Aku agak kewalahan." Indra kembali membujuk Aina. "Nggak apa-apa kalau Mas mau temani Aina di rumah. Biar Aku yang handle kerjaan di kantor." Anita muncul dengan pakaian yang sudah rapi. Indra memandang istri pertamanya yang tampak banyak berubah. Sejak Aina tinggal satu atap dengan Anita lima bulan yang lalu, Anita perlahan berubah. Wanita paruh baya itu kini tak pernah lagi berpakaian seksi jika keluar rumah. Ia lebih banyak di rumah saat libur. Wanita itu pun lebih sabar menghadapi Aina yang semakin manja di saat kehamilannya yang sudah masuk sembilan bulan. "Tidak. Aku harus ke kantor hari ini. Banyak janji dengan relasiku." "Kalau tiba-tiba Aku mau melahirkan gimana, Om?" tanya Aina lagi dengan nada manja. Anita dan Indra saling me

  • Istri Dekilku Anak Sultan   Bab 423

    " Terima kasih, Syafa. Pemotretan cukup sampai di sini. Luar biasa, kamu benar-benar luar biasa!" Morine tak henti-hentinya memuji Syafa yang sangat berbakat. "Sama-sama Om. Ini berkat bimbingan Om Morine juga." Morine dan para kru di studio itu kagum pada Syafa yang selalu rendah hati, walaupun kariernya sudah berkembang cukup pesat. Dalam jangka waktu tiga bulan, Syafa sudah mendapat tawaran job di mana-mana. Rekanan Morine yang bergerak di bidang fashion terus meminta Syafa untuk menjadi model produk mereka. "Aku pulang ya, Om. Kak Paul sudah nunggu sejak tadi" Syafa pamit pada Morine. "Baiklah Syafa, sampai rumah langsung istirahat! Ingat, lusa ada acara penting. Akan hadir banyak pejabat dan istrinya dalam pameran fashion itu. Kamu adalah bintangnya. Kamu harus tampil prima dan memukau. Karier kamu baru akan dimulai." Morine yang diminta sekaligus sebagai manager Syafa oleh Boy Azka, tak henti-hentinya mendisiplinkan gadis cantik itu. "Iya, Om. Siap!" Walau kadang merasa b

DMCA.com Protection Status