Bayu dengan cepat memperkirakan gerakan ke 12 orang lawannya. Masih membentuk setengah lingkaran, mereka maju perlahan mendekatinya, agak jeri juga melihat keganasan orang tua di hadapannya.Bayu memasang kuda-kuda unsur api, lalu mengibaskan tangannya melontarkan tenaga dalam api berbentuk bulan sabit ke arah lawan-lawannya. ‘Jdaarrr, jdaarrr, jdaarrr, jdaarrr, jdaarrr ... ‘12 kali ledakan beruntun dari lontaran tenaga dalam apinya membentur tubuh lawannya.Mereka merintih kesakitan, rata-rata memegang dada atau perutnya yang menghitam hangus karena luka bakar.Tunggul Harja ketakutan, ia tidak menyangka seorang saudagar tua yang perutnya gendut bisa sehebat itu ilmunya. Ia berteriak-teriak panik pada anak buahnya, “Payah kalian! Ayo maju, maju, serang lagi dia.”Bayu berjalan mendekati Tunggul Harja. Tapi dari arah gerobak terdengar teriakan, “Auuhh, lepaskan!”Bayu lengah, paman Tunggul Harja, Surya Damanik dan seorang anak buahnya menangkap Kirani, memasukkannya dalam karung, da
Read more