Pagi, sudah tampak Rumi kembali memasuki toko, seperti kemarin ia meletakkan keranjangnya di meja kasir. Setelah selesai dibayar ia berkata pada Pak Wardi, “Maaf Pak, bolehkah aku menumpang ke kamar kecil.”“Silakan, kau kan sudah tahu tempatnya.”Rumi menuju ke kamar kecil toko, masuk, dan hampir saja dia menjerit, ada seorang wanita yang persis dirinya di dalam. “Ssst, jangan berisik, aku bersama Pangeran Bayu akan membebaskan kalian, kau diamlah aku akan merias wajahmu, nanti setelah aku keluar, tunggulah sebentar lalu keluarlah dari toko temui seorang laki-laki tua dan anaknya.” Lalu setelah selesai merias wajah, wanita yang mirip Rumi ini keluar dari kamar kecil, mengambil keranjang, dan mengangguk pada Pak Wardi, kemudian keluar dari toko. Di rumah, Putri Safira gelisah menunggu kedatangan Rumi. Ketika di dengarnya suara langkah di depan pintu, cepat dibukanya dan ditariknya Rumi ke dalam sambil berbisik, “Bagaimana?”Rumi menjawab, “Maaf Putri Safira, hamba bukan Rumi, hamba
Baca selengkapnya