Bayu memperhatikan sekelilingnya. Penjara, ia berada dalam ruangan yang dikelilingi oleh tiang besi sebesar lengan orang dewasa. Penjara itu ada di tengah ruangan, di salah satu sisi ruangan ada lorong yang sepertinya menuju ke atas, kembali ke bangunan utama. Ia menyadari dirinya sudah terjebak. Dicobanya membaca mantra untuk mengaktifkan pedang cahayanya. Tidak bisa, tenaga dalamnya sama sekali tidak ada. Diulangi sekali lagi, hasilnya tetap sama, ini seperti dulu saat cakranya masih tersegel. Dengan kekuatan fisiknya, Bayu berusaha membengkokkan tiang penjara, gagal juga. Entah terbuat dari apa, tapi jelas sangat istimewa, bukan seperti besi biasa.“Ha ha ha ... , bagaimana Bayu? Masih tetap berusaha, percuma, tiang itu terbuat dari baja istimewa yang dibawa dari negeri seberang. Pedang dan golok saja tidak bisa memutusnya, apalagi tenaga biasa, sadarilah di penjara ini tenaga dalammu hilang, kau kembali seperti orang biasa.”“Sangaji, licik kau! Di mana Laras?” bentak Bayu, penuh
Read more