Share

Harta Karun

Si Kumis melewati lubang pada pintu, tapi kemudian ia hanya diam terpaku. Bayu mengikuti masuk ke dalam ruang penyimpanan harta itu, nafasnya seakan berhenti menyaksikan tumpukan harta, emas, dan batu-batu mulia yang menggunung. Si Kumis bahkan sudah meneteskan air liur melihat tumpukan harta itu.

“Ambil kain! Untuk membungkus harta itu,” perintah Bayu pada si Kumis. Sedangkan dia mendekati satu sisi dinding yang masih alami dari batu padas dan penuh dengan goresan-goresan. Ternyata pada dinding itulah ilmu peninggalan dari Dewa Ular dituliskan. Bayu tampak bimbang, tapi akhirnya diputuskannya untuk merusak dinding itu sehingga tulisannya tidak terbaca lagi.

Si Kumis sudah selesai membungkus harta karun itu menjadi 3 bungkusan kain besar.

“Bawa bungkusan itu keluar.”

Si Kumis mengangkat satu bungkusan ke punggungnya, satu lagi digendongnya di depan. Dia berjalan hingga terbungkuk-bungkuk. Bayu membawa satu bungkusan yang tersisa.

Di luar Nayaka sudah mengikat semua bekas anak buah Ib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status