Share

Menyusul

Nayaka menoleh pada Laras dan bertanya, “Siapa gadis ini Bayu? Kau belum memperkenalkannya.”

“Oh iya, ini Laras, Paman. Kami melakukan perjalanan bersama ke ibukota, karena kebetulan Laras akan mengunjungi Mawar.”

Laras memberi hormat pada Nayaka, “Salam hormat saya Paman.”

Nayaka membalas hormatnya, sambil berkata, “O rupanya sahabat Mawar, engkau tidak menghadiri pesta pernikahannya ya.”

“Betul Paman, aku sedang ke Bukit Tengkorak untuk membalas dendam kematian guruku,” jawab Laras.

“Wah berbahaya, Ratu Bukit Tengkorak memiliki ilmu yang hebat, apakah engkau berhasil membalas dendam?”

“Sang Ratu terjebak dan tewas di tangan muridnya sendiri.”

Sebelum Nayaka bertanya lagi, Bayu sudah memotongnya, “Paman sendiri, mengapa bisa di sini dan bertarung dengan si Kepala Martil itu.” Bayu mengalihkan perhatian Nayaka supaya tidak bertanya tentang peristiwa di Bukit Tengkorak, yang merupakan pengalaman pahit bagi Laras.

“Aku habis berziarah ke makam keluarga, dan ketika akan kembali ke ibukot
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status