"Ma, pengacara ingin berpamitan," panggil Gito. Mendengar panggilan itu, Rita langsung berucap, "tunggu sebentar ya Sayang." Kalimat itu mengisyaratkan Dea untuk tetap di ruang makan.'Kenapa di tutup-tutupi seperti ini?' tanyanya dalam hati, sedari tadi ia merasa mereka tak ingin dia tau apa yang sedang terjadi. Dan sikap mereka membuat Dea merasa tak nyaman. Rita langsung menghampiri suaminya. Mereka semua mengantar pengacara, meninggalkan Dea dan Mbok Lastri."Saya buatkan teh ya Mbak?" tanya Lastri pada majikannya. "Tidak Mbok. Aku udah kenyang,kalau ditambah minum teh bisa-bisa keluar semua makananku," jawab Dea yang diakhiri senyuman tipis di wajahnya. Tak berselang lama, suami dan mertuanya menghampiri Dea dengan senyum manis. Namun itu terlihat terpaksa, ia sangat mengetahuinya.Gito memeluk tubuh menantunya, "Maaf Sayang. apa belum mendapatkan hasil yang setimpal. Kami akan mencobanya lagi, kamu jangan khawatir. Di sini ada Papa, doakan Papa ya Nak," sesal Gito. 'Ahh... ga
Baca selengkapnya