Share

103

Dea memakirkan motornya dengan gelisah. Di halaman rumah terparkir dua mobil. Ia mengenali salah satunya adalah milik mertuanya, tapi yang lain Dea baru melihatnya.

"Kenapa mereka ada di rumah? Apa masalahnya sudah tuntas?" gumamnya. Telapak tangannya berkeringat dingin. perlahan kaki wanita itu masuk ke dalam rumah. Terlihat Gito, Kevin, Rita, dan seorang laki-laki yang tak dikenal Dea sedang duduk di ruang tamu.

"Udah pulang Sayang?" sambut Rita. Kedua sudut bibir mertunya tertarik ke atas cukup lama sampai Dea menghampiri untuk mencium tangan.

"Sudah Ma."

"Bagaimana keadaanmu Dea?" tanya Gito.

"Alhamdulillah baik Pa."

"Alhamdulillah, kalau ada rasa gaenak atau sakit. Langsung bilang kami, jangan sungkan-sungkan, Papa semakin merasa bersalah kalau kamu memendam kesulitanmu sendiri. Mengertikan?" Sorot mata yang teduh itu menenangkan hati Dea.

"Pasti Pa. Tenang saja." Ia pun mendapat pelukan hangat dari papa mertuanya.

Setelah selesai, ia salim kepada suaminya. Kevin membalas kecupa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status