Share

106

Jika kediaman Dea dipenuhi dengan keheningan. Bahkan di saat ia akan berangkat ke tempat kerja, Gito dan kevin nampak berunding dengan ekspresi yang serius.

"Hati-hati Sayang. Jangan lupa mengganti perban. Kalau butuh bantuan, Mama bisa datang ke sekolahanmu," ucap Rita membuyarkan lamunan Dea.

"Pasti ingat kok Ma. Nanti mama bisa ingetin aku lewat telepon."

"Iya. Mama akan mengingatkanmu lewat telepon," setuju Rita. Ia melambaikan tangannya ketika Dea menyetarter sepeda meninggalkan kediamannya yang dipenuhi dengan orang terkasih.

Berbeda dengan rumah Icha. Ketika suara telepon berdering, Icha merasa dadanya berdegup kencang. Dia meraih ponselnya dengan tangan gemetar dan melihat nama "Polisi" muncul di layar. Detak jantungnya semakin cepat, dan kegelisahan merayap di dalam dirinya. Dengan napas yang berat, ia menjawab panggilan tersebut.

"Saya berbicara dengan Icha?" suara polisi terdengar serius di seberang telepon.

"Iya, saya Icha. Ada apa?" Icha mencoba meredam kecemasan yang mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status