Share

109

Keadaan nampak panas di dalam kantor polisi. Icha sudah terseret ke dalam menyisakan teriakan demi teriakan seorang wanita yang berstatus sebagai ibunya. Para polisi tengah ricuh menenangkan Maya yang mereog ingin menemani Icha di dalam sel karena dijadikan tesangka penyerangan seorang wanita kemarin lusa. "Lepaskan! Biarkan saya masuk menemani putri saya!" Maya berkali-kali mengatakan hal itu. Tubuhnya yang lebih kecil ketimbang para penjaga membuatnya kesulitan menerobos pertahanan mereka.

Di sisi lain, Ada tiga orang yang tengah beradu sengit. Di antara mereka merasakan emosi yang berbeda. Sikap yang rileks, tegang, dan bingung bercampur aduk menimbulkan atmosfer yang menakjubkan.

"Kau!" Seno menunjuk ke arah anak dan bapak yang ada di depannya. Mata lelaki itu memerah, dahinya membentuk kerutan, dan kepalan tangan mengerat.

"Berani-beraninya kamu menyeret kami ke sini!" Napas lelaki itu naik turun tak beraturan. Lawannya hanya mengendikkan pundak dengan enteng, itu semakin menyu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status