Share

102

Dea kembali melakukan perkerjaanya dengan semangat. Setelah menenangkan diri di gazebo, energinya mencuat dengan tinggi hingga rasa sakit yang ada di kepalanya langsung hilang. Semua murid pun bisa diajak kompromi ketika melaksanakan pembelajaran. Entah karena merasa iba dengan keadaan dirinya, atau karena mendapat intrupsi dari Andre selaku kepala sekolah.

Jam terakhir ini, Dea memang sedikit terlambat karena ia tak sadar menghabiskan waktu istirahat di taman sekolah hingga bel berbunyi. Sedangkan jarak taman ke kantor cukup jauh. Ditambah jarak kantor ke kelas pun jauh, jadi dia harus berjalan beberapa menit agar bisa mengajar anak didiknya.

Ketika akan membuka pintu, ia terkejut karena Andre baru saja keluar dari kelas.

"Selamat siang Bu Dea," sapa lelaki itu dengan senyum manis. Tanpa sadar jantung Dea berdegup kencang. Bahkan pipinya terasa panas.

"Selamat siang Pak Andre," jawab wanita itu sekenanya. Ia bahkan tak berani menatap kepala sekolahnya karena takut ketahuan wajahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status