Happy Reading*****"Ish. Kenapa perkataanmu membuat Risma jadi berpikir negatif, sih?" Iklima memukul lengan Farel, kesal juga dengan mulut ember lelaki itu. "Sakit, Ma. Kamu nggak ngira-ngira kalau mau mukul," adu Farel, "apa yang aku katakan bener, kan. Kamu tahu persis gimana sejarah kisah mereka. Masak nggak inget? ""Inget, tapi yang nggak kamu tahu adalah hati Riswan sebenarnya. Dia itu nggak pernah cinta sama Yustina, hanya sebatas kasihan saja. Dah, ah. Antar aku pulang, ya," pinta Iklima manja yang membuat Farel tersenyum dan menyipitkan mata. "Emang naik apa ke sini?""Naik ojol. Riswan nggak kira-kira kalau minta tolong, tapi kalau nggak ke sini aku nggak bakal tahu masalah rumah tangga mereka sebenarnya." Iklima berdiri, mendorong kereta putrinya. Farel jadi berpikir, begitu khawatirnya Riswan pada sang istri hingga meminta sahabatnya mencari tahu sebab kesedihan Risma sejak tadi. Ternyata Riswan bucin juga. Farel tersenyum memikirkan sahabat masa kecilnya itu. "Kenap
Read more