Happy Reading*****"Duduk, dulu. Nggak perlu kaget gitu. Nggak nyangka kamu yang melamar kerja jadi admin. Apa Riswan mengijinkanmu kerja?" tanya lelaki yang kini duduk di depan Risma. Ya, dia adalah Farel. Seorang dokter yang bersahabat dengan Riswan."Dunia ini sempit sekali ternyata. Tadi di rumah sakit ketemu. Eh, sekarang ketemu lagi." Untuk menetralisir rasa terkejutnya, Risma sedikit memberikan gurauan. "Saya sudah ijin suami, kok, Dok. Jadi, nggak perlu kuatir bakalan dimarah sama Mas Riswan.""Oke. Kalau gitu, besok kamu boleh langsung kerja. Masalah sif, nanti diatur bergantian sama Septi. Selamat bergabung, semoga betah kerja di klinik kecil ini." Farel mengulurkan tangan hendak menjabat, tetapi Risma malah menangkupkan kedua tangan."Saya permisi, Dok." Tak ingin berlama-lama berada di ruangan Farel, Risma berpamitan.Dokter muda itu tersenyum penuh arti. Berkata dalam hati, 'gila kamu, Wan. Ngebiarin perempuan sebaik Risma sampai setahun. Aku tikung baru tahu rasa, kamu.
Baca selengkapnya