"Sayang, denger dulu," pinta Riswan mengiba.Setelah mendapat telepon dari perempuam bernama Yustina, Risma meminta suaminya untuk membatalkan rencana mereka. "Aku nggak mau denger, Mas. Pokoknya kita pulang sekarang atau aku akan loncat.""Ris, jangan gitu, dong," rayu lelaki dengan tinggi 170 cm itu. "Percayalah aku cuma berusaha menghibur dia. Kita sudah berteman lama, masak iya Mas nggak peduli dengan kesedihannya. Kalau Zikri dalam keadaan seperti itu, Mas, yakin kamu juga akan berusaha menghiburnya mati-matian. Bener, kan?""Mas, cukup. Sebaiknya kamu antar aku ke rumah Ibu. Jangan samakan kasusmu dengan sahabatku, Zikri nggak akan pernah meminta hal demikian. Sekarang antar aku ke rumah Ibu," pinta Risma. Pikirannya benar-benar kacau. Tega sekali suaminya berbuat hal semacam itu."Jangan, dong. Kamu mau Mas diinterogasi kayak tadi? Jangan buat keluarga makin cemas dengan pernikahan kita. Kita pulang ke rumah aja, ya?" rayu si lelaki.Risma memutar bola mata. "Kamu yang bikin ul
Read more