"Begini saja. Aku punya rencana bagus untukmu. Kamu tarik semua uangnya ke rekeningmu. Kuras semua hartanya. Baru, tinggalkan dia. Sayanglah, udah sekian lama kamu sama dia, gak dapat hasil apa-apa. Gimana?" Aldo memainkan alis matanya yang tebal seraya tersemyum genit. Aku terdiam sejenak, merenung kata-kata Aldo. "Tapi, gimana caranya?" tanyaku bingung."Ya, pintar-pintar kamulah merayunya. Ngomong kek, kalau kamu mau nanam modal buka usaha sama temanmu, atau apalah itu," ujar Aldo lagi."Trus, uangnya di masukkan rekeningku? Bang Ridwan itu orangnya curigaan, Do. Dia akan selalu memeriksa isi rekeningku," sahutku lagi."Gampang, kamu masukkan saja uangnya ke rekeningku. Dengan begitu, dia tidak akan tau. Nanti kalau sudah terkumpul banyak. Kamu tinggalkan dia. Lalu kita menikah dan pergi jauh dari sini. Gimana, oke, kan remcanaky?" Aldo tersenyum puas. Aku mengangguk. "Oke, aku setuju. Tapi, janji ya, setelah semua tercapai, kita menikah," ujarku lagi dengan manja. Aldo menjawil
Read more