Aku menangis tersedu sembari duduk bersimpuh di kaki Bang Ridwan. Aku harus bisa merayunya. Bang Ridwan masih diam terpaku. "Ada apa, Wan? Kenapa ribut-ribut? Gita ngapain bersimpuh begitu?"Ibu baru saja keluar dari kamarnya, sepertinya dia tak mendengar apa-apa dari tadi. Tapi, keadaan akan semakin tak aman dengan kehadirannya. Ibu pasti akan menghasut Bang Ridwan agar menceraikan aku. "Ke sinilah, Bu! Ada sesuatu yang harus Ibu ketahui," ujar Bang Ridwan tegas. Aku masih pada posisiku semula, bersimpuh di kaki suamiku."Ada apa, Wan?" Ibu bertanya dengan raut wajah penasaran."Ini, Bu. Hasil tes DNA-ku dengan Mayra dan ternyata Mayra bukanlah anak kandungku," ujar Bang Ridwan lirih."Apa? May—Mayra bukan anak kandungmu? Itu artinya, Mayra juga bukan cucu kandungku? Ya, Tuhan cobaan apalagi ini? Ternyata kau sudah membohongi kami, Gita. Dasar pen*pu!" Ibu menarik rambutku sangat keras, sampai-sampai aku terjengkang ke belakang."Aduh...sakit, Bu! Lepaskan rambut Gita, Bu!" Aku mem
Read more