Leni juga sering mengajak Tama bermain. Jika dia dapat uang dari hasil menulis, tak hitung-hitungan, dia selalu membelikan Tama baju baru dan mainan. "Masak seadanya dulu ya, Len. Soalnya stok di kulkas tinggal sedikit. Kalian, sih, gak ngomong kalau mau datang. Kalau Mbak tau, pasti Mbak masakin macam-macam kesukaan kalian," ujarku sembari terus mengaduk nasi goreng kesukaan Leni. "Wah, Mbak tau aja seleraku. Ini juga udah enak banget, Mbak. Kalau kami ngomong-ngomong, ya namanya bukan kejutan, Mbak," sahut Leni seraya tergelak. "Iya, juga ya. Sejak kapan Abangmu pandai berakting ya, Len. Mbak benar-benar terjebak. Mbak panik, udah mikir yang aneh-aneh, kemarin," ujarku lagi sambil sesekali mengerling ke arah Leni. Gadis yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya itu, sibuk melihat mangkuk-mangkuk yang masih berserak di atas meja. "Iya, ya Mbak, Leni juga baru tau. Ternyata Bang Ardi punya bakat terpendam." Kami tergelak bersama, "Ayamnya mau digoreng, kan, Mbak? Biar Leni a
Read more