“Wah, Apa benar kamu pandai di ranjang?” selidik Agam, dengan isi kepala membayangkan wanita berambut panjang, yang memiliki lekuk tubuh berisi seperti payudara Kim Kardashian dan perut rata Michelle Keegan yang ada di hadapannya. Agam menatap Inggit. Di sisi lain ada perasaan senang dengan keadaan temannya ini. Inggit mendesah berat, bingung untuk mengutarakan kalimat dan apa yang harus ia lakukan setelah ini. “Aku percaya sih, kalau kamu hebat kikuk kikuknya.” Agam menatap Inggit dengan buas. “Udah, deh! Kok jadi bahas itu.” “Cerai aja sudah.” Agam kembali membumbui. Inggit semakin gelisah, sedikit membenarkan kata-kata temannya ini. “Tapi, lebih baik aku liat permainannya dulu sampai mana.” “Permainan apa? Permainan kikuk kikuknya?” “Iih, kamu kok jadi genit gituu, gak jelas!” Inggit mencubit pelan lengan Agam. “Duh, duh, duh, cubit aja gak apa-apa, gue ikhlas. Jangankan di cubit, diapain aja rela.” “Aku udah punya suami,” ujar Inggit memoncongkan bibir. Seketika Inggit
Read more