“Lah itu, dukunnya malah kesurupan.”Inggit hanya terdiam melihat apa yang terjadi di atas ranjang. “Tadi, waktu kamu tidur, Mbah Dukun itu datang lagi, katanya disuruh teman kamu. Dia baca-baca mantra. Terus malah kesurupan kayak gitu.”“Haduw, ada-ada aja.”“Terus, itu nasib mereka gimana?”“Ibuk, juga gak tau.”Tepat saat itu juga Arya berteriak, “Ampun Mbah ... AMPUN!”“Gimana nih, Bu?” tanya Inggit semakin panik. Bu Rohaya hanya menggidikkan bahunya. “Gak tau. Sudahlah, Ibu juga gak berani masuk ke dalam. Biarkan siksaan mereka berjalan.”“Aku takut, Bu.”“Dah, santai aja, kita tungguin aja, Nggit. Mudah-mudahan Dukunnya sadar sendiri.”Bu Rohaya lalu mengajak Inggit duduk di sofa ruang keluarga yang terletak persis di depan kamar. “Kok yang lain pada ke mana Bu?” tanya Inggit setelah mengintip di luar rumah. “Mungkin Pak RT, dan Bu
Last Updated : 2022-08-31 Read more