“Tidak, Nak.” “Atau Ibu mau aku bunuh! Seperti yang akan Inggit alami.” Arya mulai kasar, karena diliputi rasa gairahnya. Arya dengan paksa meloloskan pakaian yang dikenakan Bu Rohaya, sehingga payudaranya terpampang jelas. “Jangan munafik, Bu. Hmm, payudara Ibu ternyata masih kencang, ini efek jarang disentuh, bodoh banget suami Ibu.” Bu Rohaya memberontak. Arya tak memedulikan, ia meremet, dan memainkan kedua buah dada itu secara bersamaan sehingga membuat pemiliknya mendesah. “Ah, Nak.” “Nyusu boleh, kan. Iya boleh lah, masa enggak!” “Jangan, Nak.” Arya pun langsung menghisap puting payudara milik Bu Rohaya. Sambil meremas. “Sudah, Nak! Nanti Ibu laporkan kamu!” “Lapor saja! Setelah ini aku akan membunuh Ibu, lalu Inggit, seperti rencanaku sebelumnya!” Setelah itu, Arya yang sudah tak kuat menahan hasrat gilanya. Menghisap kuat pucuk buah dada itu secara bergantian. Bahkan sempat menggigit karena gemes, membuat Bu R
Baca selengkapnya