“Iya, Bu semoga saja. Tapi, aku yakin Mbok Ratih tidak berniat jahat, katanya juga Mas Heru, sudah pernah menangani kasus seperti ini.”“Alhamdulillah, semoga ini jawaban atas doa kamu. Semoga saja Arya beneran berubah setelah semua ini terjadi.”Setelahnya sedikit membaik tubuh Inggit, ia mencoba keluar kamat untuk menengok suaminya. Kedatangan Inggit disambut dengan tatapan mereka yang penuh penyesalan. Keduanya sama-sama mengutarakan kata maaf. “Maap, dek, sekali lagi Mas minta maaf.”“Anya juga, Mbak ... maap,” timpal Anya. Hal itu membuat Inggit tak kuasa menahan haru. Memang ia terasa sakit hati. Namun, tak pantas rasanya bila mengacuhkan mereka, dan menuntut kesalahan mereka terus menerus. “Sayang, kapan ruqyah itu dilakukan? Semoga Mas bisa lepas, dan kita bisa bersama lagi, seperti dulu,” kata Arya. “Nanti malam, Mas,” balas Inggit, ia lantas keluar kamar. Bagaimanapun ia harus mele
Read more