Semua Bab Legenda Raja Pendekar: Bab 381 - Bab 390

463 Bab

JILID 384 | Aku Lebih Mencintai Gwangsin

"Aku akan berkata jujur, memang aku mencintai Gwangsin dan Mayleen. Dan di antara mereka berdua, aku merasa aku lebih mencintai Gwangsin.""Apa kelebihannya yang membuat kau begitu mencintai Gwangsin?"Tanpa sadar Jiu Long menjawab, "Gwangsin tidak pernah meminta, dia selalu memberi, dia memberi semangat, kenikmatan dan kebahagiaan. Dia mencintai aku, tetapi dia tidak cemburu, dia memberiku kebebasan.""Alasan itu bisa dimengerti, tetapi aku pikir pasti ada yang istimewa dalam diri Gwangsin, dia sangat cantik, aku belum pernah melihat perempuan secantik dia, apakah karena kecantikannya?"Jiu Long menjawab tanpa ragu, "Dia sangat cantik." Hwang Mi Hee melanjutkan, "Mayleen, bagaimana dengan Mayleen?""Mayleen cerdas," Jiu Long menceritakan bagaimana Mayleen menyelamatkan dia dari fitnah.Mendadak saja Hwang Mi Hee teringat sesuatu, dia melompat berdiri dan berkata dengan suara parau dan gugup. "Jiu Long, di mana Mayleen sekarang ini?"
Baca selengkapnya

JILID 385 | Permufakatan Jahat

Pagi hari itu ketika Jiu Long meninggalkan Partai Naga Emas mencari Hwang Mi Hee, sesaat kemudian Satrung keluar dari pintu gerbang. Ia menuju ke rumah penduduk menemui seorang lelaki muda. Tak lama berselang, lelaki itu menulis sesuatu di secarik kulit tipis, menggulungnya sampai kecil, mengikatkan di kaki burung elang. Burung itu terbang pergi Satrung kembali ke perguruan setelah sebelumnya mampir di sebuah warung.Burung elang itu meluncur turun dan hinggap di tangan seorang punggawa Dinasti Giok Barat. Dia, seorang lelaki tegap bertelanjang dada memperlihatkan tubuhnya yang bidang. Dia, punggawa Dinasti Giok Barat kesembilan, berjuluk Nawa si Tongkat, nama aslinya Marxiang. Ia berteriak ke dalam rumah. "Jeng, sudah ada berita!"Dari dalam rumah keluar Mei Li Tsu, tangannya memegang erat selembar kain yang hanya dililitkan di tubuh montoknya. Ia menempelkan tubuh ke punggung Nawa. "Coba bacakan!"Nawa mengambil sekerat daging, memberinya kepada si elang, meng
Baca selengkapnya

JILID 386 | Kebaikan hati Mayleen

Saat Jiu Long dalam perjalanan bergegas menuju Partai Naga Emas, saat yang sama Gwangsin dan Mayleen sedang makan di dapur. Tidak seperti biasa, kali ini Lan Yan menemaninya. Tiga perempuan itu berbincang dengan akrab. Diam-diam Lan Yan mengagumi pengetahuan sastra Mayleen"Itu sebab aku mengerti bagaimana perasaan Hwang Mi Hee, ia sedih dan nelangsa tetapi moral gadis itu sangat baik sehingga ia tidak memusuhi aku dan Gwangsin atau membenci Jiu Long. Pertama jumpa dengannya aku sudah menyukainya, ia manis dan ramah. Aku setuju malah memaksa Jiu Long memaafkan dan mengajaknya pulang berkumpul dengan aku dan Gwangsin."Selesai makan ketiganya beranjak ke bilik masing-masing. Di tengah jalan mereka jumpa Satrung. Lelaki ini sengaja bersilang jalan dengan tiga wanita itu. "Kalau mau jalan-jalan melihat-lihat pemandangan, sebaiknya ke bukit, pemandangannya bagus," kata Satrung yang melangkah terus sambil mengharap umpannya mengena. Dan Memang usulan itu membangkitkan keing
Baca selengkapnya

JILID 387 | Di hadang

Mendadak terdengar bentakan, "Ini dia perempuan pembunuh itu." Beberapa bayangan mengepung Mayleen dan Lan Yan."Siapa kalian?" kata Lan Yan. Saat berikutnya ia mengenali seorang di antaranya, "Mei Li Tsu, apa yang kamu lakukan di sini?""Kamu orang Partai Naga Emas, urusan ini tidak ada sangkutannya dengan Partai Naga Emas, kamu boleh minggir. Aku dan teman-teman hanya berurusan dengan perempuan asing ini, dia telah banyak membunuh pendekar Dataran Tengah, kini saatnya balas dendam.""Tidak bisa. Dia isteri ketua Partai Naga Emas, bagaimanapun juga aku tak akan membiarkan orang mengganggu dia."Mayleen berbisik pada rekannya, "Hati-hati mereka semua memiliki ilmu tinggi. Jumlahnya banyak, sepuluh orang." Ia menatap Mei Li Tsu, "Waktu itu kamu telah melukai aku, kini kamu datang bersama teman-temanmu, apa sebenarnya maumu?""Jangan banyak bacot, kamu telah membunuh saudaraku, sudah lama aku mencarimu, sekarang rasakan pedang ini." Pendekar
Baca selengkapnya

JILID 388 | Kehebatan Mayleen

Sambil berkata, Mayleen mulai memainkan jurus handalan dari Himalaya Teri sanson Meiti Jevan Mein, Sirefteri Kusbu Hai (Dalam hidup dan nafasku hanya ada harum dirimu). Ia bergerak sangat cepat, gesit dan gemulai. Tangan Mayleen mengibas dan menampar. Ia bergerak bagai penari, kakinya bergerak lincah dan gesit, pukulannya yang berisi tenaga dalam mengancam setiap lawan. Seorang pengeroyok kena tendangan, tulang pahanya retak. Seorang lain kena kibasan tangan yang gemulai itu, pundaknya cedera.Mayleen bergerak kian kemari, mengelak dan menyerang. Para penyerang, bahkan Mei Li Tsu pun terkejut dengan sepak terjang Mayleen yang begitu jumawa. Pada saat kepungan agak kendur, ia mendorong Lan Yan. "Cepat lari, aku akan menyusul."Setelah menyaksikan ilmu Mayleen yang dalam beberapa jurus sudah mencederai dua penyerang, Lan Yan tak ragu lagi. Ia keluar dari kepungan dan lari menuju perguruannya yang tidak jauh. Tak lama kemudian ia sampai di pintu gerbang. Ia berteriak Mema
Baca selengkapnya

JILID 389 | Gwangsin, tolong aku!

Mayleen gembira melihat hasilnya, ia Memang berniat adu jiwa sehingga tak lagi memikirkan pertahanan. Ia menyesal pukulannya ke kepala Mei Li Tsu luput dan hanya mendarat ke pundak si wanita Genit. Selang sesaat, ia melihat datangnya serangan Nawa, ujung tongkat mengarah dada, perut dan leher berbarengan datangnya serangan tongkat si nenek yang mengemplang kepala.Tidak tinggal diam dengan sisa tenaganya Mayleen memainkan jurus Yaadon Mein Tum Koye Rahoo Saare Jahan Kobhul Ke (Melamunlah dalam pelukan dan lupakan dunia ini). Ia menampar ujung tongkat sambil kakinya melepas tendangan. Nawa terpental, tulang pahanya patah. Mayleen Memang hebat, tetapi ia sudah sangat lelah. Tubuhnya limbung pada saat mana tongkat kepala ular si nenek mengancam akan menghancurkan kepalanya.Melihat isteri ketuanya terancam maut, Gan Nung yang sedang bertarung secepatnya meninggalkan lawannya dan melompat dengan seluruh tenaganya. Dia membentak dengan teriakan keras, "Mati kamu nenek cabul
Baca selengkapnya

JILID 390 | Pertolongan Gwangsin

Gwangsin melompat bangun. Ia lari keluar. Sampai di gerbang, ia ingat Mayleen dan Lan Yan pergi ke bukit.Firasatnya tajam ada yang bertarung di bukit itu. Ia lantas mengerahkan ringan tubuhnya yang paling handal Wimanasara. Dari kejauhan ia melihat Mayleen terancam jiwanya. Ia langsung masuk tarung.Belum sampai di dekat Mayleen, Gwangsin mendorong dengan dua jurus Sapwa Tanggwa (Sapu menyapu) yakni Mammyangken (Menyakiti hati) disusul Hatut (Sehidup semati). Serangan itu datang bergelombang dengan tenaga besar Segoro (Samudera).Hantaman Gwangsin memaksa nenek tua mengubah posisi kaki dan menarik pulang serangannya. Tanpa pikir lagi ia mengerahkan seluruh tenaga menahan hantaman Gwangsin. "Deeesss" dua tenaga berbenturan. Nenek itu terdorong mundur dua langkah. Ia memandang Gwangsin. Ia heran dan tak menyangka tenaga Gwangsin yang hanya seorang gadis muda, bisa sebesar serudukan gajah.Mayleen terbaring di tanah. Ia nyaris pingsan, tetapi langsung siuma
Baca selengkapnya

JILID 391 | kamu tidak bersalah

Dia memeriksa Gan Nung yang tulang lengannya patah. Sementara Mayleen sudah berdiri dan membantu membalut luka Lan Yan yang kena senjata tajam di pundak, lengan dan paha. Gwangsin yang sedikitnya sudah menguasai ilmu pengobatan dari Dewi Obat merawat Gan Nung. Ia membenahi letak tulang yang patah, mengamankannya dengan dua potong kayu lebar. Keadaan Gan Nung tidak berbahaya.Pada saat itu kesiuran angin keras mendatang. Jiu Long muncul. Ia terkejut namun gembira melihat Mayleen tertawa dalam pelukan Gwangsin. Ia mendekat Mayleen berkata lirih, "Untung Gwangsin datang di saat yang tepat, terlambat sedikit saja, aku, Kakak Gan Nung dan kak Lan Yan sudah tak bernyawa. Eh, mana Hwang Mi Hee?"Jiu Long tak menjawab. Setelah yakin Mayleen tidak luka. Ia menoleh ke para pengeroyok yang sedang berusaha bangkit. Nawa dan Mei Li Tsu mengerang kesakitan. Kali ini Jiu Long marah. Dalam benaknya tidak ada lagi sisa Mei Li Tsu indahnya tubuh punggawa wanita itu. Ia benar-benar marah
Baca selengkapnya

JILID 392 | Mengumpulkan para murid

Lan Yan ikut bicara, "Jikalau saja aku tidak mengajak Mayleen jalan-jalan ke bukit, mungkin tak akan ada kejadian itu, aku minta maaf ketua."Jiu Long menyahut dengan kesal, "Kalian mencari-cari alasan siapa yang salah, kalian tidak bersalah, tak ada seorang pun yang salah. Aku akan membereskan semua ini." Mendengar suara Jiu Long yang serak pertanda marah, ketiganya diam tak menyahut.Mereka tiba di pendopo. Jiu Long duduk di tangga pendopo, berkata kepada Gan Nung, tepatnya memerintah. "Kakak, tolong panggil kedua kakek sepuh dan semua murid, aku sebagai ketua ingin bicara."Gwangsin, Mayleen dan Hwang Mi Hee selama ini belum pernah melihat Jiu Long bersikap tegas dan kasar seperti itu. Sikap seorang pemimpin, tegas, tegar dan wibawa. Diam-diam mereka keder dan takut. "Wibawanya itu, wibawa seorang raja yang bisa memutuskan mati hidup seseorang, pantas jika ia disegani dan ditakuti anak buahnya"Hari sudah senja ketika semua orang berkumpul di pendopo t
Baca selengkapnya

JILID 393 | Mengundurkan diri sebagai Ketua

"Contoh, kejadian di bukit tadi, kalian diberitahu oleh Lan Yan bahwa Mayleen isteriku dikeroyok banyak orang, tetapi kalian diam dan memilih tidak mau membantu, itu hak kalian. Aku menghormati hak pilih kalian. Tetapi aku kecewa, karena tugas kependekaran adalah menolong manusia yang perlu ditolong, dan itu telah kalian langgar, kalian lupa itu."Hal ketiga, tantangan dari Pendekar Himalaya, mereka menantang aku, dan tidak ada sangkut paut dengan Partai Naga Emas, ini urusan dendam mereka atas kematian Ladalinu dua tahun lalu. Akan kuhadapi tantangan ini, aku tidak minta bantuan kalian karenanya aku larang kalian ikut campur. Mau nonton silahkan. Aku akan datang ke desa Yinchuan di bulan Waisaka bersama Gwangsin, Mayleen dan Hwang Mi Hee."Jiu Long menoleh ke arah dua kakek sepuh. "Hal keempat, aku mohon maaf atas kelancanganku kepada guru berdua, aku sudah pikir masak-masak, hari ini aku mengundurkan diri dari jabatan ketua, untuk seterusnya silahkan guru berdua dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3738394041
...
47
DMCA.com Protection Status