Begitu tak sabarnya aku membuatku harus mengirim pesan, bahkan sebelum Abi masuk ke dalam hotel. Ia tampak celingukan, mungkin mencari mobil kami namun tak lama ia bergegas masuk. Abi datang setelah beberapa menit lalu masuk ke dalam. "Maaf, Bell. Agak malam," ucapnya begitu masuk bahkan sebelum menutup pintu."Masyaallah, Bell!" sentaknya begitu menoleh ke arahku."Eh, Bell. Apaan pake beginian. Baju kamu kemana? Eh, ada Pak Wawan loh, Bell. Yang sopan kamu!" omelnya, begitu melihat penampilanku."Kan kamu sukanya sama yang seksi-seksi, Bi," sindirku."Jangan ngawur kamu, Bell! Jangan mengada-ada, udah ganti sana, perjalanan kita jauh, loh, dingin lagi. Masuk angin tau." tegasnya. Aku memang sengaja memakai pakaian yang sedikit minim bahan, aku ingin tahu responnya setelah apa yang dilakukan bersama wanita itu."Ganti, buru!" perintahnya penuh penegasan."Ganti dimana?" keluhku."Di mobil, matiin lampunya. Aku tunggu di luar sama Pak Wawan. Aneh-aneh aja, sih. Bella!" Bukan diliha
Baca selengkapnya