Bagas kembali menarik lengan Marta, untuk berlari lebih cepat. Namun sayang. Keduanya tiba di jalan buntu, posisinya saat ini sedang berada di atas tebing tinggi, yang tak mungkin meluncur ke bawah sana tanpa alat apapun.Akan kembali, tetapi Bara, Dirga dan lainnya telah sampai. Senyum mereka semua mengembang, melihat lawannya tak bisa pergi kemanapun.Mereka semakin bergerak maju, Bagas siaga dengan memegang jemari Marta dari samping. Mengajaknya mundur, tetapi selangkah lagi, keduanya bisa terjatuh. Bagas melirik ke arah belakang yang membuat pandangan berayun, ia menggeleng samar. Menyadari dirinya tak bisa kemana-mana lagi."Kalian tidak bisa mengelak. Menyerahlah, dan ikut kami kembali." Bara bersuara tegas, membuat Bagas dan Marta saling menatap panik."Lebih baik mati, daripada menyerah pada kalian!" Jawaban Bagas tentu saja membuat bara dan yang lain terkekeh geli. Mengetahui di belakang mereka berdua ada jurang, Bara tertawa puas."Silahkan saja jika kalian memilih mati," Ka
Baca selengkapnya