Part 22 (Kebakaran Jenggot II)****"Bangun atau kupanggilkan Mama," ancam Nana. Secepat kilat Zeen loncat dari kasur. Pria itu berdiri tegak."Nana!""Apa?""Kau hampir membuat jantungku copot!""Salahkan dirimu yang tidak mau bangun,""Aku selalu pusing jika berbicara denganmu."Buru-buru Zeen mengenakan sandal, Nana melempar handuk ke arahnya."Jangan lupa handukmu!""Siapa yang ingin mandi!""Kau!" Nana mendelikkan matanya, kemudian berkacak pinggang. "Aku ingin minum kopi.""Mandi dulu!""He, kau siapaku, seenaknya kau mengaturku!""Aku Nana, adik iparmu!""Tidak bisa, aku terbiasa minum kopi di pagi hari!""Aku tahu itu, setidaknya mandi dulu!"Nana mendorong tubuh Zeen, sedikit pun pria itu tidak beranjak. "Zeeen.""Apa Banana?""Buruan masuk."Zeen memicingkan mata. "Masuk ke mana?""Ke kamar mandi, memangnya masuk ke mana lagi!""Terserah kau, aku ingin ngopi!"Zeen mengangkat tubuh Nana, memindahkan perempuan itu agar tidak menghalangi jalannya. "Zeen, jangan membuatku ma
Read more