Part 19 (Surat Perceraian II)****Aku baru tiba di kantor Bang Zeen setelah tiga puluh menit lamanya berada di jalan. Tak ingin membuang waktu, aku lekas masuk ke dalam gedung bertingkat itu."Eh, permisi, saya ingin bertemu dengan Pak Zeen, apa beliau masih ada di kantor?" tanyaku pada resepsionis, menjaga image dan martabat itu penting. "Oh, Pak Reza, tunggu sebentar ya Pak. Saya tanyakan pada sekretarisnya," jawabnya. Aku menganggukkan kepala, sembari menunggu jawaban resepsionis pandanganku meneliti sekitar. Makin lama kantor Bang Zeen makin berkembang pesat. Dia juga punya bisnis restoran dan hotel. "Pak Zeen ada di ruangnya, bapak bisa menemui beliau sekarang," jawaban dari resepsionis menyudahi lamunanku. Aku mengucapkan terima kasih, lalu berderap menuju lift. Memaksa tubuhku masuk, aku menekan tombol yang membawaku ke lantai paling atas. Di mana ruangan saudaraku itu berada. Ting!Tak butuh waktu lama, suara dentingan lift menggema. Aku melangkah keluar saat pintu lift
Last Updated : 2022-06-16 Read more