Home / Romansa / TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU: Chapter 71 - Chapter 80

99 Chapters

BAB 71

“Diriku. Aku akan memberikan diriku secara utuh padamu.” Rania menundukkan kepala. Dia merasa malu kepada dirinya sendiri. Rania merasa telah merendahkan harga dirinya di depan sang suami. Semoga saja pria yang mampu membuat dadanya bergear tak menganggapnya seperti itu.Rangga terkejut. Dia tak menyangka Rania akan menjawab seperti itu. Dia tahu sang istri sedang dalam keadaan tertekan, sehingga berpikir tak logis. Rangga bukan pria yang senang menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Menghembuskan nafas perlahan, lalu beranjak dari ranjang dan duduk di sofa. Pria itu menangkup wajahnya. Ada rasa bahagia dalam dada, seandainya bisa memiliki diri sang istri sepenuhnya. Namun bukan sebagai hadiah ataupun kenangan. Yang di inginkan adalah dua jiwa yang melebur menjadi satu dalam ikatan suci yang menguatkan tali sebagai pengikatnya. Penyatuan itu akan menjadi jembatan untuk mengikat tali lebih erat pada benteng asmara hingga tak mudah pudar oleh waktu. Bukan hanya penyatuan berdasarkan s
Read more

BAB 72

“Kenapa tidak? Secepatnya aku akan urus pernikahan kita. Apa kau mau?”“Iya, aku mau.”“Apa kau akan bahagia?”“Iya, aku pasti bahagia.”Mereka kembali berpelukan erat. Mencoba saling menguatkan dan berjanji takkan berpisah walau apapun keadaannya. Janji setia terukir dalam hati keduanya.****Seminggu telah berlalu. Rasa cemas dalam hati Rania mulai memudar. Keteguhan hati sang suami yang selalu meyakinkan takkan terjadi apa-apa, bisa menenangkan hatinya. Rania seperti menunggu bom waktu yang tinggal menunggu ledakkan dahsyatnya. Cepat atau lambat, polisi pasti akan menangkap suaminya.Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Rasanya ingin menghentikan waktu berada pada posisi sekarang. Tak ingin ada hari esok yang membuat jantungnya berdebar setiap kali mengingat waktu yang terus berputar. Kehidupannya saat ini selalu dihantui oleh pikiran tak tenang. Rasa was-was seolah menjadi makanan sehari-hari.Dua hari lagi, keduanya akan meresmikan pernikahan sah secara hukum agama dan negara
Read more

BAB 73

“Kau juga sangat tampan.” Rania membalas pujian dan senyum manis.“Tak sabar rasanya untuk menghabiskan malam pertama bersamamu.” Rangga mengecup jemari sang istri dengan mesra.“Aku juga.” Jawab Rania singkat dan menundukkan kepala. Ada desiran halus dalam dadanya saat sang suami mengungkapkan keinginan yang sama dengannya. Rania membayangkan akan menjadi wanita yang paling bahagia di dunia.“Sudah cukup, dilanjutkan nanti saja.” Canda pak penghulu di susul tawa para tamu undangan.Rania dan Rangga tersipu malu. Tanpa menunggu waktu lama, mereka berdua segera melangkah ke arah penghulu.Seluruh tamu undangan sudah berkumpul. Kedua mempelai juga sudah siap di hadapan penghulu. Setelah semua siap, akad nikah segera dilaksanakan.Rangga menggenggam erat tangan ayah Rania. Belum sempat Rangga mengikrarkan akad nikah, terdengar keributan dari luar. Tak berapa lama ada dua orang dari petugas kepolisian yang masuk dengan cara paksa karena sempat dihalangi oleh anak buah Alex.Dengan sigap,
Read more

BAB 74

“Cukup Rania. Bawa saja saya sekarang. Saya siap.” Rangga mengulurkan tangan. Polisi segera memasang borgol di tangan Rangga.“Tidak, jangan bawa suamiku, aku mohon.” Rania histeris dan terus memegangi suaminya.“Tenang Rania. Alex yang akan mengurus semuanya. Aku pastikan aku takkan lama berada di sana.” Rangga berusaha menenangkan sang istri.‘Maaf, bisa saya tahu siapa pelapornya?” Alex mencoba menggali informasi.“Aku!”Semua mata tertuju kepada seorang pria yang masuk dengan tatapan penuh kemenangan.“Joni?!” Rangga dan Alex terkejut.“Darimana dia bisa tahu, Alex?” tanya Rangga kepada Alex.“Saya juga tidak tahu, Tuan.” Jawab Alex lirih.“Aku pastikan kau akan membusuk dalam penjara, Rangga!” seru joni.“Jangan harap itu bisa terjadi! Takkan ada yang bisa menghukumku! Neraka sekalipun, takkan bisa membakar tubuhku! Tunggu pembalasanku Joni!” Rangga begitu emosi. Dia mengayunkan tangannya ingin memukul joni. Tapi tidak bisa. Dia lupa kalau tangannya sudah di borgol.“Ha ... ha...
Read more

BAB 75

“Pak polisi. Tolong ijinkan istri saya untuk ikut bersama saya. Saya berjanji dia tidak akan mengganggu selama perjalanan. Saya mohon.” Rangga berbicara dengan pelan. Tak ada emosi di dalamnya. Rangga seorang pria yang berjiwa besar. Semua adalah konsekuensi yang harus dijalani karena telah melakukan sebuah kesalahan besar.“Baiklah, pak.”jawab petugas.“Alex, bawa pak penghulu, ayah Rania juga dua orang saksi. Aku akan meminta waktu supaya di ijinkan untuk mengikat janjiku di sana. Kau mau sayang?” Rangga menatap penuh kemesraan kepada sang istri.“Aku mau, aku mau.” Rania menganggukkan kepala sembari tersenyum.“Hapuslah airmatamu.” Rangga mencoba tersenyum, walau jauh dalam lubuk hatinya sangat terasa sakit.“Aku ingin kau yang menghapusnya. Aku yakin, hanya kau yang mampu menghapus kesedihan di hari-hariku selanjutnya.” Wajah Rania terlihat lebih cerah.‘Tapi bagaimana caranya sayang. Kau lihat sendiri’kan kalau tanganku di ....”“Sst,” Rania meletakkan telunjuknya di bibir sang s
Read more

BAB 76

BAB 76“Tunggu, Alex! Apa kau serius dengan ucapanmu?!” Rangga sangat terkejut mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh anak buahnya.“Jangan lari, Joni!” seru Alex dan berniat untuk mengejarnya. Namun langkahnya dihentikan oleh sang tuan.“Tidak usah di kejar! Lebih baik kau jelaskan padaku apa yang sudah kau katakan!”“Saya tak pernah becanda dengan peristiwa sebesar ini, Tuan!” jawab Alex dengan pasti.“Artinya, saya tidak bisa di tangkap dong. Pak, kalian dengar’kan apa yang dikatakan oleh anak buah saya tadi?” Rangga bertanya kepada petugas.“Nanti bisa dijelaskan di kantor pak. Maaf, kami hanya mejalankan tugas. Kami sharus membawa bapak sekarang juga.”“Tapi ....”“Ikut saja Tuan. Saya akan menyelesaikan semuanya. Percayalah, semua pasti baik-baik saja.” Alex berusaha menenangkan sang tuan.Mobil polisi yang membawa Rangga dan Rania segera berangkat. Disusul oleh rombongan Alex dan yang lainnya.*****Rangga segera di gelandang menuju kantor polisi dan menunggu BAP. Rania
Read more

BAB 77

“Sayang, bukan itu maksudku.”“Tuan jahat!” Rania berlari keluar. Dia tak peduli dengan panggilan suaminya. Hatinya begitu lara. Harapan yang semula indah, kini sia-sia. Tak ada badai dan juga petir, sang suami yang sangat di cintai, menolaknya. Rania merasa malu, karena terlalu percaya diri oleh rayuan sang tuan.Rania menghentikan langkah di depan kolam ikan area kantor polisi. Wanita itu menangis sembari memegangi dadanya yang terasa sakit pada bagian dalam. Dadanya naik turun menahan tangis yang menyesakkan. Ingin rasanya mengakhiri hidup untuk terhindar dari rasa malu. Tak menyangka kalau pria yang paling di cintai telah mencabik-cabik hatinya hingga menimbulkan luka yang sangat dalam. Perih dan sakit.“Nyonya Rania, Tuan Rangga tidak bermaksud menolakmu. Dia hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu. Percayalah, Tuan sangat mencintaimu dan akan mempersuntingmu di waktu dan tempat yang tepat. Permisi, saya akan menyelesaikan sebuah urusan. Titip Tuan ya nyonya. Dalam kondisi se
Read more

BAB 78

“Sudahlah, aku tau kau menginginkanku. Itu alasannya kau menyelamatkanku. Ayo, kita habiskan waktu bersama.” Ucap Diana dengan santai dan duduk di sofa dengan posisi sangat menantang. Dia wanita yang berpengalaman. Dengan posisinya yang menggoda tak mungkin seorang pria tak menginginkannya. Dia menatap wajah Alex yang terus menatapnya dengan tajam. Diana menghitung mundur. Dia yakin dalam hitungan kedua, Alex pasti akan menyerangnya dan membawanya ke puncak nirwana. Sudah cukup lama Diana tak melakukannya. Dia sudah sangat rindu akan belaian seorang pria.Sayangnya dugaannya meleset. Alex memang mendekatinya tapi bukan untuk menghabiskan waktu bersama. Dia menekan leher Diana hingga wanita itu merasa sesak nafas.“Aku menyelamatkanmu bukan karena menginginkanmu. Tapi karena aku tidak mau tuan Rangga masuk penjara. Aku sudah memperhitungkannya dengan matang. Kau sangat licik pasti bisa melakukan apapun!” Alex melepas tangannya dengan kasar. Dia lalu mengambil ponsel dan memberikannya k
Read more

BAB 79

“Kemana?”“Kantor polisi.”“Apa kau mau memenjarakanku?” tanya Diana dengan wajah yang memucat.“Itu tergantung dirimu. Kalau kau mau menuruti semua kata-kataku, aku pastikan kau akan selamat dari hukuman. Tapi kalau kau menghianati, aku pastikan kau takkan pernah menghirup udara bebas lagi!” jawab Alex penuh dengan ancaman.“B-baik, aku ganti pakaian dulu. Apa Marchel boleh ikut denganku? Aku takut terjadi apa-apa dengan anakku.” tanya Diana kembali.‘Marchel urusan nanti. Aku jamin, dia aman di sini.” Jawab Alex mantap.Alex dan yang lainnya keluar dan menunggu Diana yang sedang bersiap-siap.Setelah Diana siap, tanpa membuang waktu Alex segera membawa Diana menuju kantor polisi.****Alex tiba di kantor polisi. Tanpa membuang waktu, dia lalngsung membawa Diana ke hadapan tuannya dan juga petugas.“Pak polisi. Saya membawa nyonya Diana. Keadaannya baik-baik saja. Semua tuduhan pada Tuan Rangga adalah fitnah.”Ucapan Alex mengagetkan Rangga dan Rania. Mereka yang sedang duduk berdamp
Read more

BAB 8O

BAB 8O“Mas,” sapa Rania kepada suaminya.“Hmm.” Jawab Rangga mesra sambil menggenggam erat jemari Rania.“Kok diana masih hidup, ya. Bukannya kau telah menghabisinya?” tanya Rania dengan hati-hati.“Itulah yang sedang kupikirkan sayang. Aku sendiri yang mendorong tubuhnya ke jurang dan terseret ombak. Bagaimana mungkin dia bisa menyelamatkan diri tanpa bantuan orang lain.” Tatapan Rangga menerawang. Benar-benar tak habis pikir. Seperti punya nyawa dua saja wanita itu.“Kenapa bisa bersama Alex?” tanya Rania kembali.“Aku juga tak tahu. Alex tak pernah cerita apapun padaku.”“Apa Alex punya maksud lain terhadapnya?”“Aku masih belum bisa meraba-raba. Aku sangat mengenal Alex. Tak mungkin dia melakukan hal yang membahayakan tanpa tujuan yang besar. Sudahlah, tidak usah dipikirkan sekarang. Kita harus fokus kepada pernikahan kita. Semoga takkan ada lagi halangan.” Rangga membelai pipi Rania dengan lembut, lalu mengecup keningnya.Tibalah Rangga dan Rania di rumah. Tak mau membuang wakt
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status