“Tidak mungkin! Nyonya waktu itu sedang sakit kepala. Dan aku di suruh membelikan obat di mall. Itu saja, dan di tengah jalan aku diculik, dan itu bukan kesalahannya!”“Jangan bodoh! Otak dari semuanya adalah Diana! Dia memberi obat tidur yang di campur dalam minuman Alex. Saat dia berhasil membuat Alex tertidur, dia berpura-pura sakit dan menyuruhmu untuk membeli obat!”“Bohong! Jelas-jelas aku yang membuat minuman dan memberikannya kepada pak Alex secara langsung!”“Apa kau tak meninggalkannya sedetikpun?”“Hanya sebentar untuk mengambil ponselnya. Tidak ada lima menit aku juga sudah kembali.”“Nah, pada saat itulah, dia menaruh obat itu.”“Bohong! Kalau Diana punya obat, dia pasti takkan menyuruhku untuk membelinya!” Rania tetap kukuh dengan argumennya.“Aku tidak bohong! Diana orang yang berkelas! Tidak mungkin dia meminum obat warung. Kalau sakit, sudah pasti dia akan mendatangi rumah sakit atau praktik dokter yang dia percaya!”“Hentikan kebohonganmu, Tuan! Jangan mencoba menutu
Read more