Share

BAB 72

“Kenapa tidak? Secepatnya aku akan urus pernikahan kita. Apa kau mau?”

“Iya, aku mau.”

“Apa kau akan bahagia?”

“Iya, aku pasti bahagia.”

Mereka kembali berpelukan erat. Mencoba saling menguatkan dan berjanji takkan berpisah walau apapun keadaannya. Janji setia terukir dalam hati keduanya.

****

Seminggu telah berlalu. Rasa cemas dalam hati Rania mulai memudar. Keteguhan hati sang suami yang selalu meyakinkan takkan terjadi apa-apa, bisa menenangkan hatinya. Rania seperti menunggu bom waktu yang tinggal menunggu ledakkan dahsyatnya. Cepat atau lambat, polisi pasti akan menangkap suaminya.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Rasanya ingin menghentikan waktu berada pada posisi sekarang. Tak ingin ada hari esok yang membuat jantungnya berdebar setiap kali mengingat waktu yang terus berputar. Kehidupannya saat ini selalu dihantui oleh pikiran tak tenang. Rasa was-was seolah menjadi makanan sehari-hari.

Dua hari lagi, keduanya akan meresmikan pernikahan sah secara hukum agama dan negara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status