Inaya memasukkan ponsel ke dalam tasnya. Tanpa memedulikan benda itu kembali bergetar. Dia harus segera berangkat kerja, takut juga kalau telat. Apalagi dia belum juga sarapan. Jilbab warna biru dipakainya dengan cepat.Entahlah, siapapun yang menelepon, Inaya tidak peduli. Tidak penting baginya. Selagi Andra belum kembali, dia tidak akan menerima telepon dari siapapun itu."Kamu nggak sarapan dulu, Naya?" tanya ibunya yang menyiapkan sarapan di meja."Nggak, Buk. Nanti Naya telat."Wanita itu menyalami ibu dan bapaknya, mengucap salam kemudian tergesa keluar rumah. Motor sudah di panasi oleh bapaknya tadi. Pikirannya tidak sekacau hari ini. Tapi bukankah selama ini dia tidak pernah bisa tenang, kekhawatiran, kecemasan, juga rasa takut yang berlebihan sangat mengganggunya. Entah kapan, pernikahannya ini pasti akan diketahui oleh istri suaminya. Dan ketika itu terjadi, akan ada dua kemungkinan. Dia dipertahankan atau di buang.Inaya memacu kendaraannya lebih cepat. Berkendara di antar
Last Updated : 2022-05-11 Read more