Saat kembali ke kamar, Inaya tengah di suapi oleh ibunya. Setelah mendapatkan perawatan, tubuh wanita itu tidak selemas tadi. Ia duduk dengan dua bantal menyangga punggungnya. Andra tersenyum dan mendekat. Untuk bicara, pria itu menunggu sampai istrinya selesai makan."Sudah, Nak Andra. Ibu mau Salat Maghrib dulu, ya," pamit wanita itu sambil meletakkan bekas tempat nasi jatah dari rumah sakit di atas meja, lantas keluar kamar dan di antar Pak Redjo untuk menuju ke mushola."Kamu lebih baik sekarang."Inaya mengangguk. "Terima kasih, Mas.""Bapak sudah cerita, mengenai peristiwa hari itu. Mas minta maaf karena membuat kamu menderita selama tiga bulan ini. Mas mencarimu ke mana-mana dan baru bertemu sekarang." Andra menggemam jemari istrinya. Tangan itu tidak lagi sedingin tadi."Mbak Marina bagaimana? Apa masih marah?" tanya Inaya pelan dan hati-hati."Jangan di bahas dulu. Tunggu sampai kamu benar-benar pulih. Kamu akan aman di sini, karena tak sembarang orang bisa menjenguk kamu. Ma
Last Updated : 2022-06-05 Read more