"Oh Mas Alvin, lagi masa-masa sibuk Pak. Dia lagi banyak ngoreksi middle test, kaya kalau sekolah tuh ulangan tengah semesternya gitu," jelasku mencoba mencari alasan. Aku enggak bohong, dia memang cukup sibuk. Tapi, bukan alasan itu yang membuatnya tidak bisa ikut kesini."Bapak padahal kangen, pengen ketemu. Semenjak nikah, jarang liat Alvin di sekitar tempat jualan," ucap Bapak. Terlihat wajahnya begitu sendu. Apa sih yang di kangenin dari pria menyebalkan itu?"Iya Pak, dia itu sehari-harinya, ngajar ke kampus, terus pulang sore, habis itu istirahat di rumah, itu aja masih belajar terus," jelasku. Bapak manggut-manggut."Oh iya aku baru ingat, bentar dulu Pak." Aku berbalik, segera berlari dan mengambil tote bag, pemberian dari Kak Ramdan."Apa ini?" tanya Bapak, setelah mengambilnya."Ini hadiah permintaan maaf, dari Kak Ramdan," ucapku sembari tersenyum."Ramdan?" ulang Bapak, sembari mengernyitkan alis."Nanti aku ceritakan dia itu siapa," ucapku dan menyuruh Bapak duduk manis
Read more