Kami memang sudah membicarakan perihal hubungan asmara yang kami miliki. Eh, dia aja sih sebenarnya. Intinya, aku tak boleh melarang Pak Alvin berhubungan dengan si Wati, dan Pak Alvin pun tak melarang aku dekat dengan cowok manapun. Sepanjang masih dalam batas wajar.Jadi, aku harus sabar melihat mereka berdua-duaan, walau tidak berbuat macam-macam. Tapi, tetap saja rasanya tak rela. Walau pun kami hanya sementara menikah, tapi Pak Alvin suamiku."Nanti kamu akan sering ngeliat saya sama pacar saya," ucap Pak Alvin pada suatu malam.Aku berdecak tak minat, "bodo amat. Nggak iri sama yang pacaran," ucapku."Karena kamu nggak mampu," balas Pak Alvin seperti menyombongkan diri untuk dosanya."Berbuat dosa aja pamer," ejekku sambil mempacking hijab pesanan dari konsumenku. Pak Alvin hanya memainkan ponsel, seperti tak berniat sama sekali untuk membantuku. Dasar, nggak peka!"Ck, nggak ada kata haram pacaran kok dalam kitab juga. Lagian, saya pacaran ala dewasa, sehat, tidak macam-macam,"
Baca selengkapnya